Pemanfaatan Digitalisasi Untuk Meningkatkan Pendapatan Pelaku Usaha Mikro (UMK) Perempuan Di Lorong Wisata Kota Makassar

Pelaku UMK perempuan dihadapkan pada tantangan yaitu terbatasnya akses pinjaman ke bank, serta hambatan dalam mengembangkan usaha. Pemanfaatan teknologi digital menjadi peluang dan pilihan terbaik untuk menghadapi tantangan, menjaga kelangsungan hidup usaha, dan meningkatkan daya saing di era digita...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
Main Authors: Sapriyadi, Sapriyadi, Syaiful, Muhammad, Wakiya, Nur
格式: UMS Journal (OJS)
语言:eng
出版: Universitas Muhammadiyah Surakarta 2023
主题:
在线阅读:https://journals2.ums.ac.id/index.php/benefit/article/view/2483
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Pelaku UMK perempuan dihadapkan pada tantangan yaitu terbatasnya akses pinjaman ke bank, serta hambatan dalam mengembangkan usaha. Pemanfaatan teknologi digital menjadi peluang dan pilihan terbaik untuk menghadapi tantangan, menjaga kelangsungan hidup usaha, dan meningkatkan daya saing di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan digitalisasi yang dilakukan oleh pelaku UMK perempuan di lorong wisata, serta untuk mengetahui bagaimana dampaknya terhadap pendapatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan eksplanatif kuantitatif. Metode analisis menggunakan regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel digitalisasi pemasaran dan digitalisasi distribusi produk tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan pendapatan. Sedangkan variabel digitalisasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap perubahan pendapatan. Pelaku UMK perempuan di lorong wisata yang belum menggunakan digitalisasi keuangan memiliki peluang pendapatan menurun sebesar 0,126, peluang pendapatan stagnan sebesar 0,495, dan peluang pendapatan meningkat sebesar 0,378. Sedangkan pelaku UMK perempuan yang sudah menggunakan digitalisasi keuangan memiliki peluang pendapatan menurun sebesar 0,027, peluang pendapatan stagnan sebesar 0,212, dan peluang pendapatan meningkat sebesar 0,761. Hal ini berarti bahwa pelaku UMK perempuan di lorong wisata yang sudah menggunakan digitalisasi keuangan memiliki peluang pendapatan menurun dan stagnan yang lebih kecil dan memiliki peluang pendapatan meningkat yang lebih besar dibandingkan dengan pelaku UMK perempuan yang belum menggunakan digitalisasi keuangan.