PENANDA HUBUNGAN SINONIMI DAN HIPONIMI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI NOVEMBER-DESEMBER 2009

Tujuan dari Penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan penggunaan penanda hubungan sinonimi pada tajuk rencana harian Solopos edisi November-Desember 2009, dan (2) Mendeskripsikan penggunaan penanda hubungan hiponimi pada tajuk rencana harian solopos edisi November-Desember 2009. Jenis penelitian in...

Mô tả đầy đủ

Đã lưu trong:
Chi tiết về thư mục
Tác giả chính: MULYATI , RINI
Định dạng: Luận văn
Ngôn ngữ:English
English
Được phát hành: 2010
Những chủ đề:
Truy cập trực tuyến:https://eprints.ums.ac.id/9718/
Các nhãn: Thêm thẻ
Không có thẻ, Là người đầu tiên thẻ bản ghi này!
Miêu tả
Tóm tắt:Tujuan dari Penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan penggunaan penanda hubungan sinonimi pada tajuk rencana harian Solopos edisi November-Desember 2009, dan (2) Mendeskripsikan penggunaan penanda hubungan hiponimi pada tajuk rencana harian solopos edisi November-Desember 2009. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini berupa penanda hubungan sinonimi dan hiponimi yang terdapat pada rubrik “Tajuk Rencana” diharian umum Solopos. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak diikuti dengan teknik catat. Teknik catat digunakan untuk mencatat data yang memuat satuan lingual penanda hubungan sinonimi dan hiponimi dengan apa adanya sesuai dengan tuturan aslinya. Selanjutnya untuk menganalisis menggunakan metode padan dan metode agih. Metode padan adalah metode yang alat penentunya diluar, terlepas dan tidak menjadi bagian bahasa yang bersangkutan. Dalam penelitian ini metode padan yang digunakan dengan teknik baca markah. Sedangkan metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Dalam teknik metode agih menggunakan teknik lanjutan berupa teknik ganti. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) penggunaan penanda hubungan sinonimi ditandai adanya hubungan makna sepadan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam wacana. Dan (2) penggunaan penanda hubungan hiponimi ditandai adanya unsur hipernim (atasan) dan hiponim (bawahan) sehingga unsur tersebut dapat diketahui kejelasan antara atasan dan bawahan. Penanda hubungan hiponim ini ditandai adanya satuan bahasa yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain.