EVALUASI KESESUAIAN PENGELOLAAN OBAT PADA PUSKESMAS DENGAN STANDAR PENGELOLAAN OBAT YANG ADA DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009

Ketepatan dan kebenaran pengelolaan obat di puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di Kabupaten. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian antara pengelolaan obat yang ada di puskesmas dengan standar pengelolaan obat yang ditetap...

Deskribapen osoa

Gorde:
Xehetasun bibliografikoak
Egile nagusia: ANJARWATI, RORI
Formatua: Thesis
Hizkuntza:English
English
Argitaratua: 2010
Gaiak:
Sarrera elektronikoa:https://eprints.ums.ac.id/9550/
Etiketak: Etiketa erantsi
Etiketarik gabe, Izan zaitez lehena erregistro honi etiketa jartzen!
Deskribapena
Gaia:Ketepatan dan kebenaran pengelolaan obat di puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di Kabupaten. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian antara pengelolaan obat yang ada di puskesmas dengan standar pengelolaan obat yang ditetapkan di Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah observasional non eksperimental, pengambilan data secara prospektif dan retrospektif. Populasi dari sembilan puskesmas yaitu Pus. Induk Sukoharjo, Pus. Induk Bendosari, Pus. Induk Tawangsari, Pustu Jombor, Pustu Banmati, Pustu Sidorejo, Pusling Tengkling, Pusling Grejegan, dan Pusling Ponowaren di Kabupaten Sukoharjo. Pengambilan sample secara cluster sampling. Data dianalisis secara diskriptif dan dibandingkan dengan standar yang ada yaitu standar perencanaan obat, penyimpanan obat, distribusi obat, pencatatan dan pelaporan obat. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara data pengelolaan obat dengan standar pengelolaan obat yang dipakai di Kabupaten Sukoharjo diantaranya adalah perencanaan obat adalah tidak melakukan kompilasi data penyakit dari LB 1, tidak menyiapkan daftar harga tiap jenis obat, tidak melakukan kompilasi data pemakaian obat dari LPLPO. Penyimpanan obat diantaranya adalah obat yang disimpan pada lantai tidak diletakkan di atas palet, tumpukan dus tidak sesuai petunjuk, sera, vaksin, supositoria tidak disimpan dalam almari pendingin, tidak ada gudang obat, tidak ada lemari khusus narkotika, obat tidak disusun secara alfabetis. Distribusi obat 100% memenuhi standar pencatatan dan pelaporan obat diantaranya data LPLPO hanya dibuat 2 rangkap.