PENGARUH GUIDED IMAGERY TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOAFEKTIF DI RSJD SURAKARTA
Salah satu metode terapi untuk mengurangi kecemasan seseorang adalah menggunakan terapi guided imagery (Imajinasi Terbimbing). Metode ini merupakan suatu teknik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang membawa ketenangan dan keheningan. Ole...
Salvato in:
Autore principale: | |
---|---|
Natura: | Tesi |
Lingua: | English English |
Pubblicazione: |
2010
|
Soggetti: | |
Accesso online: | https://eprints.ums.ac.id/9482/ |
Tags: |
Aggiungi Tag
Nessun Tag, puoi essere il primo ad aggiungerne!!
|
Riassunto: | Salah satu metode terapi untuk mengurangi kecemasan seseorang adalah menggunakan terapi guided imagery (Imajinasi Terbimbing). Metode ini merupakan suatu teknik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang membawa ketenangan dan keheningan. Oleh karena itu metode guided imagery dapat dipergunakan pada orang yang menderita skizoafektif. orang yang menderita gangguan jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami keretakan atau keretakan kepribadian (splitting of personality). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh guided imagery terhadap tingkat kecemasan pada pasien skizoafektif di RSJD Surakarta. jenis penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan pretes-postest with control group design. Jumlah populasi adalah seluruh pasien skizoafektif sejumlah 309 orang berdasarkan data rekam medik RSJD Surakarta. Pengambilan sampel menggunakan tingkat kesalahan sebesar 10% dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, maka jumlah sampel penelitian sebesar 20 responden. Pengujian hipotesis menggunakan uji Mann Whitney Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan sebelum mengalami kecemasan sedang. Setelah mendapatkan terapi guided imagery, tingkat kecemasan kelompok perlakuan menjadi ringan 8 responde. Hasil pengujian Mann Whitney Test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah terapi diperoleh nilai p= 0,001, sehingga disimpulkan ada perbedaan kecemasan pada pasien skizoafektif antara kelompok perlakuan dan kontrol setelah diberikan post test di RSJD Surakarta. |
---|