STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL

Kehidupan menjadi orang tua tunggal sudah menjadi fenomena di Indonesia dan negara-negara lainnya. Perceraian, kematian pasangan ataupun ditinggalkan pasangan, menjadikan individu sebagai satu-satunya orang yang bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarga. Oleh karena itu, individu baik laki-laki...

Descripció completa

Guardat en:
Dades bibliogràfiques
Autor principal: Kisworowati, Noorfi
Format: Thesis
Idioma:English
English
Publicat: 2010
Matèries:
Accés en línia:https://eprints.ums.ac.id/9294/
Etiquetes: Afegir etiqueta
Sense etiquetes, Sigues el primer a etiquetar aquest registre!
Descripció
Sumari:Kehidupan menjadi orang tua tunggal sudah menjadi fenomena di Indonesia dan negara-negara lainnya. Perceraian, kematian pasangan ataupun ditinggalkan pasangan, menjadikan individu sebagai satu-satunya orang yang bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarga. Oleh karena itu, individu baik laki-laki ataupun perempuan yang menjadi orang tua tunggal harus menjalankan peran-peran yang dulu dilakukan bersama pasangannya, seperti mengurus rumah, anak dan memenuhi semua kebutuhan keluarga. Ibu yang menjadi orang tua tunggal secara otomatis menggantikan peran ayah sebagai kepala keluarga, selain mengurus rumah tangga maka ibu juga harus mencari nafkah, mengasuh dan melindungi anak. Beban-beban sebagai orang tua tunggal dapat memicu timbulnya suatu masalah dan menghambat peran ibu sebagai orang tua tunggal sehingga ibu akan merasa tertekan. Masalah dan tekanan yang dialami ibu sebagai orang tua tunggal akan dapat diminimalisir jika ibu mempunyai strategi coping yang tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi coping yang dilakukan ibu dalam menjalani peran sebagai orang tua tunggal. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu data yang diperoleh di lapangan melalui observasi dan wawancara, kemudian dikelompokkan dalam kategori yang telah ditentukan. Informan dalam penelitian ini adalah 4 orang ibu yang menjadi orang tua tunggal karena bercerai dengan pasangan, kematian pasangan, dan ditinggalkan pasangan. Sedangkan untuk informan pendukung adalah 4 orang anak kandung dan 4 teman terdekat ibu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan yang dialami ibu dalam menjalani peran sebagai orang tua tunggal menyangkut: masalah praktis, masalah sosial, masalah ekonomi, masalah keluarga, masalah pekerjaan, dan masalah psikologis. Strategi coping yang dilakukan ibu dalam menjalani peran sebagai orang tua tunggal berorientasi pada problem focused coping (planful problem solving, confrontative, dan approach strategy), emotion focused coping (self control, dan avoidance strategy), dan dukungan sosial.