ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC) SERTA USULAN PERBAIKAN KERJANYA (Studi Kasus : PT. Makmur Alam Sentosa I Pada Stasiun Repairing)

PT. Makmur Alam Sentosa I (PT. MAS I) merupakan perseroan terbatas yang bergerak pada usaha bisnis pengolahan kayu lapis (plywood). Dimana pada stasiun repairing dibutuhkan suatu keahlian khusus yang berbeda dengan stasiun yang lain, yaitu pekerja mendapat perhatian khusus dari pihak perusahaan kare...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: Prasetyo, Ragil Tri
格式: Thesis
语言:English
English
出版: 2010
主题:
在线阅读:https://eprints.ums.ac.id/9237/
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:PT. Makmur Alam Sentosa I (PT. MAS I) merupakan perseroan terbatas yang bergerak pada usaha bisnis pengolahan kayu lapis (plywood). Dimana pada stasiun repairing dibutuhkan suatu keahlian khusus yang berbeda dengan stasiun yang lain, yaitu pekerja mendapat perhatian khusus dari pihak perusahaan karena hasil kerja mereka akan menentukan suatu kualitas dari kayu lapis itu sendiri. Disini peneliti ingin menilai/menganalisi sejauh mana kesejahteraan karyawan dari sisi keselamatan kerja, apakah terjadi resiko Cumulative Trauma Disorsders (CTDs) yang dapat membahayakan pekerja. Sehingga peneliti dapat memberikan suatu usulan/rekomendasi tempat kerja yang lebih nyaman. Peneliti akan menganalisis postur/tubuh pekerja dengan metode Quick Exposure Checlist (QEC) berkaitan dengan resiko CTDs. Setelah dilakukan analisa ternyata terdapat resiko CTDs pada stasiun tersebut, dengan terdapat low back pain yaitu punggung bagian bawah operator merasakan pegal sebesar 43,3 % dan merasakan sakit 30 % dari 30 responden. Kemudian teridentifikasi bahwa operator yang mengalami Musculoskeletal Disorders (MSDs) sebanyak 19 orang jika tidak dilakukan perbaikan hal ini akan mengarah pada resiko CTDs, sedangkan operator yang telah terkena CTDs sebanyak 11 orang. Sedangkan hasil olah data postur kerja dengan QEC didapat total score level sebesar 124 dimana score ini menandakan harus segera dilakukan pengkajian dan perbaikan ulang postur kerja. Untuk usulan/ rekomendasi ukuran tinggi meja bagi pekerja peneliti menggap bahwa postur membungkuk adalah faktor terbesar berbahaya yang dapat kita perbaiki sejak dini, ukuran yang diambil dari ukuran antropometri tinggi siku akan mengurangi sikap membungkuk yang terlalu berbahaya.