STRATEGI PEMASARAN LEMBAGA ZAKAT PADA LAZIS ( SOLO PEDULI ) DI SURAKARTA

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui dan menganalisa implementasi strategi pemasaran dengan mempertimbangkan variabel-variabel produk, harga distribusi dan promosi, 2. Memberikan alternatif strategi yang mungkin dapat diterapkan, khususnya Lembaga Zakat SOLOPEDULI di Surakarta. Obyek peneliti...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: WASISO , ANTON
格式: Thesis
语言:English
English
出版: 2010
主题:
在线阅读:https://eprints.ums.ac.id/9069/
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui dan menganalisa implementasi strategi pemasaran dengan mempertimbangkan variabel-variabel produk, harga distribusi dan promosi, 2. Memberikan alternatif strategi yang mungkin dapat diterapkan, khususnya Lembaga Zakat SOLOPEDULI di Surakarta. Obyek penelitian adalah LAZIS Solo Peduli. Metode yang digunakan metode kualitatif, adapun analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menentukan strategi pemasaran dengan memformulasikan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terdapat pada LAZIS (Solo Peduli). Hasil analisis EFAS menunjukkan bahwa faktor peluang yang memiliki bobot dan rating tertinggi adalah pandangan ZIS dari individu-individu di masyarakat dengan bobot sebesar 0,15 dan rating sebesar 3 (perkalian bobot dan rating = 0,45). Hasil analisis EFAS menunjukkan faktor ancaman terbesar terletak pada kurangnya kepercayaan maupun kepuasan dari masyarakat dengan nilai perkalian antara bobot dan rating sebesar 0,10 dari kelima aspek tersebut. Hasil analisis IFAS menunjukkan faktor kekuatan yang terbesar pada LAZIS Solo Peduli terletak pada pelayanan konsumen, kesetiaan pelanggan, cakupan produk / jasa line, kualitas produk / jasa, promosi dan periklanan, saluran distribusi, serta kemampuan dan pengalaman manajerial dengan skor perkalian antara rating dengan pembobotan sebesar 0,24. Faktor yang menjadi kelemahan pada analisis IFAS terletak pada biaya dengan pembobotan sebesar 0,10 yang mengindikasikan bahwa efisiensi biaya harus mendapatkan perhatian serius dari pihak perusahaan.