PENGARUH PELARUT YANG DIGUNAKAN TERHADAP OPTIMASI EKSTRAKSI KURKUMIN PADA KUNYIT (Curcuma domestica Vahl.)
Rimpang kunyit (Curcuma domestica Vahl.) mengandung senyawa kurkumin yang bermanfaat sebagai antidiabetes, antikolesterol, antiinfeksi, antiinflamasi dan antikanker. Dalam penelitian ini dilakukan upaya pengoptimasian pelarut, yaitu memilih pelarut apa yang paling optimal dalam menyari kurkumin...
Guardat en:
Autor principal: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Idioma: | English English |
Publicat: |
2010
|
Matèries: | |
Accés en línia: | https://eprints.ums.ac.id/8997/ |
Etiquetes: |
Afegir etiqueta
Sense etiquetes, Sigues el primer a etiquetar aquest registre!
|
Sumari: | Rimpang kunyit (Curcuma domestica Vahl.) mengandung senyawa
kurkumin yang bermanfaat sebagai antidiabetes, antikolesterol, antiinfeksi,
antiinflamasi dan antikanker. Dalam penelitian ini dilakukan upaya
pengoptimasian pelarut, yaitu memilih pelarut apa yang paling optimal dalam
menyari kurkumin dalam kunyit. Prinsipnya adalah tingkat polaritas dari masing
masing pelarut itu sendiri.
Penyarian kurkumin dari kunyit (Curcuma domestica Vahl) digunakan
metode Simplex lattice design dengan dua macam pelarut, aseton dan kloroform.
Pelarut ini diperoleh dari optimasi 5 macam pelarut yaitu aseton, etil asetat,
etanol, heksan dan kloroform. Kadar kurkumin ditetapkan dengan menggunakan
densitometri pada λ maks 431nm, yang didahului dengan menggunakan
kromatografi lapis tipis dari ekstrak dengan fase diam berupa silica gel GF 254
dan fase gerak kloroform : me thanol (95 : 5) yang dibandingkan dengan
kurkumin standar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelarut yang paling optimal
adalah komposisi aseton dengan kadar kurkumin 17,63%. Kurkumin cenderung
terlarut dalam pelarut yang bersifat semi polar.
|
---|