EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIKA PADA PASIEN KANKER SERVIKS DENGAN TERAPI SITOSTATIKA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD. Dr. MOEWARDI SURAKARTA PADA TAHUN 2009

Penggunaan obat sitostatika dapat menyebabkan efek samping mual dan muntah. Penatalaksanaan mual dan muntah yang kurang tepat dapat menghambat proses pengobatan, kesembuhan serta menurunkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan antiemetik...

Бүрэн тодорхойлолт

-д хадгалсан:
Номзүйн дэлгэрэнгүй
Үндсэн зохиолч: MARDIANI , RATIH
Формат: Дипломын ажил
Хэл сонгох:English
English
Хэвлэсэн: 2010
Нөхцлүүд:
Онлайн хандалт:https://eprints.ums.ac.id/8990/
Шошгууд: Шошго нэмэх
Шошго байхгүй, Энэхүү баримтыг шошголох эхний хүн болох!
Тодорхойлолт
Тойм:Penggunaan obat sitostatika dapat menyebabkan efek samping mual dan muntah. Penatalaksanaan mual dan muntah yang kurang tepat dapat menghambat proses pengobatan, kesembuhan serta menurunkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan antiemetika pada pasien kanker serviks dengan terapi sitostatika di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta dengan acuan protokol kemoterapi RSUD. Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian ini mengikuti rancangan deskriptif, terhadap data retrospektif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Populasi penelitian yaitu pasien kanker serviks di Instalasi Rawat Inap RSUD. Dr. Moewardi Surakarta tahun 2009. Sampel yang dievaluasi sebanyak 50 pasien. Evaluasi meliputi kesesuaian indikasi, obat, dosis dan pasien menurut protokol kemoterapi RSUD. Dr. Moewardi Surakarta. Evaluasi kerasionalan terapi diperoleh dari analisis kesesuaian yang meliputi kesesuaian indikasi, yaitu sebesar 92%, kesesuaian obat sebesar 32%, kesesuaian dosis sebesar 32% dan kesesuaian pasien sebesar 100% sehingga dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kerasionalan terapi antiemetika pada pasien kanker serviks dengan terapi sitostatika menurut protokol kemoterapi RSUD. Dr. Moewardi Surakarta sebesar 30% yang berarti kerasionalan terapinya masih rendah.