ANALISA KELAYAKAN TARIF KERETA API KELAS BISNIS (Studi Kasus Kereta Api Sawunggalih Jurusan Kutoarjo-Jakarta)

PT. KAI merupakan salah satu perusahaan yang melayani kebutuhan publik, sehingga dalam penentuan tarifnya harus sesuai kemampuan publik dan mengacu pada kebijakan Pemerintah. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis ingin mengevaluasi besarnya biaya operasi, Load factor (faktor muat), pendapatan KA...

Description complète

Enregistré dans:
Détails bibliographiques
Auteur principal: PRIHATMOKO, PONCO
Format: Thèse
Langue:English
English
Publié: 2010
Sujets:
Accès en ligne:https://eprints.ums.ac.id/8591/
Tags: Ajouter un tag
Pas de tags, Soyez le premier à ajouter un tag!
Description
Résumé:PT. KAI merupakan salah satu perusahaan yang melayani kebutuhan publik, sehingga dalam penentuan tarifnya harus sesuai kemampuan publik dan mengacu pada kebijakan Pemerintah. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis ingin mengevaluasi besarnya biaya operasi, Load factor (faktor muat), pendapatan KA Sawunggalih sesuai tarif yang berlaku sebesar Rp 80.000,00, apakah dapat memberikan keuntungan untuk PT. KAI DAOP V Purwokerto dan memenuhi syarat kelayakan ekonomi. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai komponen biaya operasional kereta api dalam penetapan tarif KA Sawunggalih. Penelitian dilaksanakan selama bulan Desember 2009. Data-data yang didapatkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa karakteristik, frekuensi dan jumlah penumpang KA Sawunggalih bulan Desember 2009. Data sekunder berupa nama dan jumlah stasiun yang dilewati KA Sawunggalih, komponen BOKA, jarak antara stasiun, jumlah penumpang tahun 2008, jadual perjalanan dan tarif yang berlaku. Penulis juga melakukan wawancara dengan pegawai PT. KAI (Persero) Daerah Operasi V Purwokerto dan pegawai Stasiun Kutoarjo untuk kelengkapan data. Dari jumlah penumpang KA Sawunggalih tahun 2008 kemudian diolah, sehingga jumlah penumpang tahun 2009 dapat diprediksikan sebanyak 273.253 penumpang. Hasil analisis menunjukkan Biaya Operasi Langsung (BOL) sebesar Rp 14.526.343.338,00 dan untuk Biaya Operasi Tak Langsung (BOTL) sebesar Rp 254.841.407,00, sehingga Biaya Operasi Kereta Api (BOKA) dalam satu tahun sebesar Rp 14.727.184.735,00. Berdasar nilai Load Factor (LF) hasil analisis sebesar 73,11% diperoleh tarif sebesar Rp 74.271,00. Dari tarif yang berlaku sebesar Rp 80.000,00 diperoleh pendapatan sebesar Rp 21.860.240.000,00 per tahun, dengan kelayakan ekonomi nilai BCR sebesar 1,077 dan nilai NPV sebesar Rp 1.565.655.020,00.