KRITIK SOSIAL SAJAK-SAJAK DUA BELAS PERAK DALAM EMPAT KUMPULAN SAJAK KARYA W.S RENDRA: TINJAUAN SEMIOTIK

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur puisi Sajak-sajak Dua Belas Perak karya W.S Rendra, (2) mendeskripsikan makna kritik sosial Sajak-sajak Dua Belas Perak karya W.S Rendra. Objek penelitian ini adalah kritik sosial dalam kumpulan puisi Sajak-sajak Dua Belas Perak karya W.S Ren...

詳細記述

保存先:
書誌詳細
第一著者: Wahyuningrum , Yuli
フォーマット: 学位論文
言語:English
English
出版事項: 2010
主題:
オンライン・アクセス:https://eprints.ums.ac.id/8449/
タグ: タグ追加
タグなし, このレコードへの初めてのタグを付けませんか!
その他の書誌記述
要約:Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur puisi Sajak-sajak Dua Belas Perak karya W.S Rendra, (2) mendeskripsikan makna kritik sosial Sajak-sajak Dua Belas Perak karya W.S Rendra. Objek penelitian ini adalah kritik sosial dalam kumpulan puisi Sajak-sajak Dua Belas Perak karya W.S Rendra. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, klausa, dan kalimat yang termuat dalam kumpulan puisi Sajak-sajak Dua Belas Perak karya W.S Rendra. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Sumber data primer yang digunakan adalah Empat Kumpulan Puisi karya W.S Rendra (PT Dunia Pustaka Jaya, 2004). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Data penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun puisi-puisi yang disajikan dalam penelitian ini yaitu “Kenangan dan Kesepian”, “Nenek yang Tersia Bersunyi Diri”, “Pertemuan di Pinggir Kali”, “Nenek Kabayan”, “Petualang”, “Kandungan”, dan “Dengan Kasih Sayang”. Validitas data dalam penelitian ini dengan menggunakan trianggulasi teori. Teknik analisis data menggunakan model pembacaan semiotika Riffatere (pembacaan heuristik dan hermeneutik), dan semiotika Pierce (dengan ikon, indeks, dan simbol). Berdasarkan pembacaan semiotika terhadap kumpulan puisi Sajak-sajak Dua Belas Perak karya W.S Rendra ditemukan permasalahan kritik sosial meliputi (1) Kritik Sosial terhadap Maraknya Kebobrokan Moral, (2) Kritik Sosial terhadap Lunturnya Rasa Kebersamaan, (3) Kritik Sosial terhadap Realitas Kehidupan Jalanan, (4) Kritik Sosial terhadap Kesenjangan Sosial, (5) Kritik Sosial terhadap Ketidakadilan.