DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA WACANA IKLAN KARTU PERDANA PADA BROSUR KARTU CELLULAR

Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan bentuk pemakaian diksi wacana iklan kartu perdana pada brosur dan 2) mendeskripsikan bentuk pemakaian gaya bahasa wacana iklan kartu perdana pada brosur. Teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah pengertian wacana, jenis-jenis wacana, p...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: RAHAYU, RINA
格式: Thesis
语言:English
English
出版: 2010
主题:
在线阅读:https://eprints.ums.ac.id/8444/
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan bentuk pemakaian diksi wacana iklan kartu perdana pada brosur dan 2) mendeskripsikan bentuk pemakaian gaya bahasa wacana iklan kartu perdana pada brosur. Teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah pengertian wacana, jenis-jenis wacana, pengertian iklan, media iklan, pengertian brosur, diksi, dan gaya bahasa. Penelitian ini diawali dengan penyediaan data. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah memfokuskan pada pemakaian diksi dan gaya bahasa. Data yang diperoleh berupa wacana iklan kartu perdana pada brosur. Sedangkan sumber data berupa brosur kartu cellular diambil dari kantor pusat layanan informasi telephone cellular dan pusat perbelanjaan di wilayah Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan metode agih dengan teknik dasar BUL (Bagi Unsur Langsung) dan teknik lanjutan yaitu teknik ubah ujud dan teknik sisip. Penyajian hasil analisis menggunakan metode informal. Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk pemakaian diksi dalam wacana iklan kartu perdana pada brosur yaitu: (1) pemakaian kata tutur; (2) penanggalan konsonan; (3) penanggalan suku kata; dan (4) pemakaian kata-kata/istilah asing. Bentuk pemakaian gaya bahasa dalam wacana iklan kartu perdana pada brosur yaitu: (1) gaya bahasa berdasarkan nada berupa gaya mulia dan bertenaga; (2) gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat berupa bentuk repetisi epizeuksis, repetisi anafora, dan repetisi mesodiplosis; (3) gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yakni berupa gaya bahasa retoris bentuk silepsis dan gaya bahasa kiasan bentuk personifikasi.