PERILAKU MENYIMPANG SISWA SMA (Studi Eksplorasi Peta dan Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang di SMA Negeri Jumapolo)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta perilaku menyimpang, faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang, dan upaya-upaya untuk mengatasi perilaku menyimpang pada siswa SMA Negeri Jumapolo Kabupaten Karanganyar Tahun 2011. Jumlah siswa SMA Negeri Jumapolo adalah 851 siswa. Data penelitian ini...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: ARIBOWO, AHMAD NASIR
格式: Thesis
語言:English
English
English
English
English
English
English
English
出版: 2011
主題:
在線閱讀:https://eprints.ums.ac.id/13706/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta perilaku menyimpang, faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang, dan upaya-upaya untuk mengatasi perilaku menyimpang pada siswa SMA Negeri Jumapolo Kabupaten Karanganyar Tahun 2011. Jumlah siswa SMA Negeri Jumapolo adalah 851 siswa. Data penelitian ini dikumpulkan melalui informan atau narasumber, tempat dan peristiwa, serta arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi. Prosedur dalam penelitian ini terdapat lima tahap yaitu pra lapangan, penelitian lapangan, observasi, analisis data, dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peta atau gambaran bentuk-bentuk perilaku menyimpang siswa SMA Negeri Jumapolo Tahun 2011 yang sering dilakukan berupa pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertib sekolah, meliputi membawa HP ke sekolah (66,9%), memalsukan surat ijin (50,1%), terlambat masuk sekolah (45,5%), tidak memakai seragam dan tidak rapi dengan ketentuan (42,4%), tidak membawa buku saku (39,6%), tidak masuk tanpa keterangan (35,2%), membolos sekolah (34,1%), tidak mengumpulkan tugas mata pelajaran (24,7%), tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diwajibkan prosentase (21,26%), dan merokok dilingkungan sekolah (9,4%). Faktor-faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang siswa SMA Negeri Jumapolo antara lain: kurang memiliki kontrol diri, pengaruh media cetak dan elektronik, keluarga, teman sebaya, masyarakat, ketidaksesuaian siswa dalam menghayati nilai-nilai yang berlaku disekolah, kebutuhan siswa, dan keinginan siswa dalam melakukan sesuatu. Upaya-upaya pihak sekolah dalam mengatasi perilaku menyimpang atau melanggar aturan-aturan dan tata tertib sekolah bervariasi, sesuai dengan bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Sanksi yang paling ringan adalah dari pihak sekolah mengingatkan kepada siswa untuk tidak mengulangi pelanggaran tersebut, kemudian sanksi yang paling berat adalah siswa dikeluarkan dari sekolah. Setiap siswa yang melakukan pelanggaran selain mendapat sanksi dari pihak sekolah, juga mendapatkan angka kredit poin pelanggaran, dan apabila kredit poin-point pelanggaran tersebut mencapai 100 point, maka pihak sekolah mengeluarkan siswa tersebut.