ANALISIS PENATAAN LAMPU LALULINTAS, KINERJA SIMPANG DAN DAMPAKNYA TERHADAP NILAI EKONOMIS (Studi Kasus Simpang Tiga Antara Jalan Diponegoro No. 30 dan Arah Keluar Terminal Kartasura)

Bertambahnya kendaraan yang menggunakan dan terlalu sempit jalan, masalah lalulintas yang begitu sederhana akan rumit dalam memecahkannya. Apabila tidak dilakukan penataan lampu secara efektif dan efisien maka akan berpengaruh terhadap kinerja simpang itu sendiri dan menyebabkan borosnya...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: Aminudin, Zaenal Anwar .Ali Muhson
格式: Thesis
語言:English
English
English
English
English
English
English
English
English
出版: 2006
主題:
在線閱讀:https://eprints.ums.ac.id/13616/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Bertambahnya kendaraan yang menggunakan dan terlalu sempit jalan, masalah lalulintas yang begitu sederhana akan rumit dalam memecahkannya. Apabila tidak dilakukan penataan lampu secara efektif dan efisien maka akan berpengaruh terhadap kinerja simpang itu sendiri dan menyebabkan borosnya konsumsi bahan bakar yang dapat diwujudkan dalam bentuk uang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penataan lampu lalulintas, kinerja simpang dan besar nilai bahan bakar yang hilang saat terkena lampu merah apabila belum didapat kondisi persinyalan yang baik dan setelah didapat kondisi persinyalan yang baik. Metode penelitian yang digunakan dalam pengambilan data adalah pengamatan secara langsung di lapangan. Jenis data yang digunakan untuk keperluan analisis adalah data primer meliputi geometrik jalan, kondisi lingkungan, arus lalulintas, waktu sinyal dan besarnya konsumsi bahan bakar, sedangkan data sekunder yang berupa data jumlah penduduk, peta wilayah Sukoharjo dan harga bahan bakar. Data tersebut dianalisis untuk mencari kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan yang terdapat pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 dan untuk mencari nilai ekonomis. Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa penataan lampu lalulintas dan kinerja simpang sudah tidak layak digunakan lagi dan berdampak terhadap nilai ekonomis. Hal ini dapat dilihat dari kondisi saat ini diperoleh: derajat kejenuhan (pendekat Utara 0,271, pendekat Barat 0,937 dan pendekat Timur 1,010), panjang antrian maksimum 200 m, laju henti rata-rata simpang sebesar 1,607 stop/smp dan tundaan rata-rata simpang 66,794 detik/smp, dan nilai ekonomis, untuk sepeda motor Rp. 450.225,00/jam, untuk mobil Rp. 1.812.125,00/jam. Nilai derajat kejenuhan tersebut menunjukkan kinerja simpang sudah tidak layak lagi. Agar kinerja simpang meningkat dibuat beberapa alternatif, yaitu pengaturan kembali waktu sinyal menghasilkan derajat kejenuhan (pendekat Utara 0,517, pendekat Barat 0,651 dan pendekat Timur 0,701), panjang antrian maksimum 61,11 m, laju henti rata-rata simpang 0,738 stop/smp yang menunjukkan bahwa keduanya sudah mengalami peningkatan kinerja dan tundaan rata-rata simpang 13,295 detik/smp.