ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. E DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN : COMBUSTIO GRADE II DI BANGSAL MAWAR RSUD SRAGEN

Luka bakar merupakan luka yang disebabkan oleh terpajanya kulit dengan api, suhu tinggi, listrik, radiasi, maupun bahan kimia sehingga membuat integritas kulit menjadi terganggu atau rusak (Suriadi dan Rita, 2006). Anak berisiko tinggi mengalami luka bakar, sebagian luka bakar terjadi diruma...

ver descrição completa

Na minha lista:
Detalhes bibliográficos
Autor principal: SUGIYONO, ROHMAD
Formato: Tese
Idioma:English
English
English
English
English
English
English
English
Publicado em: 2011
Assuntos:
Acesso em linha:https://eprints.ums.ac.id/13370/
Tags: Adicionar Tag
Sem tags, seja o primeiro a adicionar uma tag!
Descrição
Resumo:Luka bakar merupakan luka yang disebabkan oleh terpajanya kulit dengan api, suhu tinggi, listrik, radiasi, maupun bahan kimia sehingga membuat integritas kulit menjadi terganggu atau rusak (Suriadi dan Rita, 2006). Anak berisiko tinggi mengalami luka bakar, sebagian luka bakar terjadi dirumah misalnya pada waktu memasak, memanaskan air atau menggunakan alat listrik yang paling sering menyebabkan kejadian ini. Kecelakaan industri juga dapat menyebabkan luka bakar. Anak yang sering bermain, harus diperhatikan untuk mencegah kecelakaan seperti kebakaran. Luka bakar pada anak sering disebabkan karena anak bermain korek api atau berdiri terlalu dekat dengan api terbuka (Wong, 2003). Tujuan umum dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah penulis mampu menerapkan asuhan keperawatan pada anak dengan combustio grade II. Tujuan khususnya adalah melakukan pengkajian, menegakan diagnose, menyusun intervensi, melaksanakan implementasi dan evaluasi pada anak dengan combustio grade II. Metode yang diambil adalah wawancara dan observasi. Kesimpulan Karya Tulis Ilmiah ini adalah pada klien khususnya An. E dengan combustio grade II di bangsal mawar RSUD Sragen ditemukan masalah keperawatan nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit, kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan lapisan kulit dan resiko infeksi berhubungan dengan kehilangan lapisan kulit. Intervensi yang ada pada teori tidak sepenuhnya dijadikan intervensi oleh penulis karena situasi dan kondisi klien. Serta kebijakan dari instansi rumah sakit. Masalah keperawatan belum semua terasi, karena keterbatasan waktu.