IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE JANUARI – JUNI 2009
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah arteri melebihi normal dan kenaikan ini menetap. Hipertensi akan berakibat timbulnya komplikasi penyakit, sehingga memerlukan obat yang banyak yang berpotensi adanya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase yang terjadi dar...
Đã lưu trong:
Tác giả chính: | |
---|---|
Định dạng: | Luận văn |
Ngôn ngữ: | English English English English English English |
Được phát hành: |
2011
|
Những chủ đề: | |
Truy cập trực tuyến: | https://eprints.ums.ac.id/12649/ |
Các nhãn: |
Thêm thẻ
Không có thẻ, Là người đầu tiên thẻ bản ghi này!
|
Tóm tắt: | Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah arteri melebihi normal dan
kenaikan ini menetap. Hipertensi akan berakibat timbulnya komplikasi penyakit,
sehingga memerlukan obat yang banyak yang berpotensi adanya interaksi obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase yang terjadi dari DRPs kategori
interaksi obat pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten periode Januari – Juni 2009.
Penelitian non eksperimental ini dilakukan secara retrospektif, dan dianalisis
dengan metode deskriptif, dengan tehnik pengambilan sampel secara simple random
sampling. Data diambil dari bagian rekam medik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten sebanyak 100 pasien hipertensi rawat inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten periode Januari – Juni 2009 dengan atau tanpa penyakit penyerta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55 pasien (55%) potensial mengalami
interaksi obat dengan jumlah 104 kejadian. Angka kejadian interaksi obat
berdasarkan mekanismenya yaitu interaksi farmakokinetik sebanyak 28 kejadian
(26,92%), interaksi farmakodinamik sebanyak 43 kejadian (41,35%), dan interaksi
yang tidak diketahui mekanismenya sebanyak 33 kejadian (31,73%). Berdasarkan
level signifikansinya terjadi 1 kejadian (2,88%) interaksi yang mempunyai level
signifikansi 1, 2 kejadian (3,85%) interaksi yang mempunyai level signifikansi 2, 3
kejadian (28,85%) dengan level signifikansi 3, 13 kejadian (27,88%) dengan level
signifikansi 4, 8 kejadian (36,54%) dengan level signifikansi 5. |
---|