ANALISIS SEKTOR-SEKTOR UNGGULAN SEBAGAI PENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH TINGKAT II SURAKARTA TAHUN 1994-2008

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sektor-sektor apa saja yang menjadi sektor unggulan, untuk mengetahui posisi dan reposisi sektor unggulan dan untuk menentukan faktor -faktor yang menyebabkan perubahan posisi sektor unggulan di Daerah Tingkat II Surakarta. Berdasarkan ha...

Mô tả đầy đủ

Đã lưu trong:
Chi tiết về thư mục
Tác giả chính: FAUZI, FARCHAN
Định dạng: Luận văn
Ngôn ngữ:English
English
Được phát hành: 2010
Những chủ đề:
Truy cập trực tuyến:https://eprints.ums.ac.id/12550/
Các nhãn: Thêm thẻ
Không có thẻ, Là người đầu tiên thẻ bản ghi này!
Miêu tả
Tóm tắt:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sektor-sektor apa saja yang menjadi sektor unggulan, untuk mengetahui posisi dan reposisi sektor unggulan dan untuk menentukan faktor -faktor yang menyebabkan perubahan posisi sektor unggulan di Daerah Tingkat II Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau informasi bagi pemerintah Kota Surakarta, dalam usaha meningkatkan perekonomian daerah. Dalam penelitian ini digunakan alat analisis kuantitatif yaitu LQ dan Shift Share. Data dalam penelitian ini bersumber dari BPS yaitu Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Surakarta dan Jawa Tengah tahun 1984-2008. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari hasil LQ sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 2,99, sektor tersebut adalah sektor unggulan daerah Kota Surakarta tahun 1994-2008. Sektor tersebut dapat bersaing dengan sektor -sektor sejenis di daerah lain di daerah Propinsi. Berdasarkan nilai DLQ sektor yang mampu diandalkan nantinya sebagai sektor unggulan adalah sektor sektor industri pengolahan nilai DLQ nya diatas nilai 1 yaitu 1,73. Berdasarkan analisis Shift Share Kota Surakarta selama tahun 1994- 2008 nilai PDRB sektoral Kota Surakarta mengalami pertambahan nilai absolut atau mengalami kenaikan kinerja perekonomian daerah tumbuh sebesar 1.036.244,04 juta rupiah. Hal ini dapat dilihat dari nilai Dij yang semua sektor kegiatan ekonomi bernilai positif.