ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL PADA PENGEMUDI BUS DAMRI DI PERUSAHAAN UMUM DAMRI UBK SURAKARTA DENGAN METODE SUBJECTIVE WORKLOAD ASSESSMENT TECHNIQUE (SWAT)

Dalam mengemudikan bus keselamatan penumpang adalah hal yang harus diutamakan. Dalam prakteknya ada beberapa hal yang tidak dapat terduga oleh pengemudi yang dapat menngakibatkan terjadinya kecelakaan. Pada situasi tersebut pengemudi dituntut untuk lebih berkonsentrasi, dan pada kondisi yang t...

詳細記述

保存先:
書誌詳細
第一著者: MUSTAFA , WAHID
フォーマット: 学位論文
言語:English
English
English
English
English
English
English
English
出版事項: 2011
主題:
オンライン・アクセス:https://eprints.ums.ac.id/12450/
タグ: タグ追加
タグなし, このレコードへの初めてのタグを付けませんか!
その他の書誌記述
要約:Dalam mengemudikan bus keselamatan penumpang adalah hal yang harus diutamakan. Dalam prakteknya ada beberapa hal yang tidak dapat terduga oleh pengemudi yang dapat menngakibatkan terjadinya kecelakaan. Pada situasi tersebut pengemudi dituntut untuk lebih berkonsentrasi, dan pada kondisi yang tak terduga tersebut dapat menimbulkan beban kerja mental yang tinggi. Pengukuran beban kerja perlu dilakukan, baik beban kerja fisik maupun beban kerja mental. Tujuan pengukuran beban kerja yaitu agar diketahui besarnya beban kerja dan juga dapat dijadikan sebagai alat evaluasi untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Perum Damri UBK Surakarta merupakan perusahaan bus yang melayani rute dalam kota terdiri atas 15 armada reguler. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran beban kerja fisik dan mental pengemudi. Pengukuran beban kerja mental dilakukan dalam kondisi normal dan juga pada kondisi simulasi. Setelah didapatkan nilai beban kerja mental dari masing-masing kondisi, selanjutnya dicari tingkat pengaruhnya terhadap beban mental pengemudi dengan pengujian Anova. Hasil pengukuran denyut jantung diperoleh nilai pengukuran denyut jantung pada pagi hari sebesar 79.62 denyut/menit dan pengukuran pada sore hari sebesar 82.98 denyut/menit. Dengan demikian diperoleh nilai beban kerja fisik yaitu sebesar 82.98 denyut/menit. Sedangkan hasil pengukuran beban kerja mental pada kondisi normal didapatkan nilai beban kerja mental sebesar 74.095. pada kondisi simulasi didapatkan nilai beban kerja mental terbesar yaitu pada kondisi perjalanan jika waktu perjalanan mendesak sebesar 82.7. Setelah dilakukan pengujian Anova diperoleh bahwa dari semua kondisi perjalanan tersebut memberikan pengaruh yang relatif sama terhadap beban kerja mental pengemudi, dari berrbagai macam kondisi tersebut tidak ada yang memberikan pengaruh secara dominan.