ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA SURAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja, dan untuk mempengaruhi gaya kepemimpinan mana yang lebih besar pengaruhnya terhadap motivasi kerja di Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta. Tahap analisis data dimulai dengan me...
Gorde:
Egile nagusia: | |
---|---|
Formatua: | Thesis |
Hizkuntza: | English English English English English |
Argitaratua: |
2007
|
Gaiak: | |
Sarrera elektronikoa: | https://eprints.ums.ac.id/12076/ |
Etiketak: |
Etiketa erantsi
Etiketarik gabe, Izan zaitez lehena erregistro honi etiketa jartzen!
|
Gaia: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara
gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja, dan untuk mempengaruhi gaya
kepemimpinan mana yang lebih besar pengaruhnya terhadap motivasi kerja di
Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta. Tahap analisis data dimulai dengan
mengumpulkan data dengan cara menyebarkan kuesioner kepada pegawai negeri
sipil di Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta.
Dengan menggunakan SPSS dan analisis linier berganda melalui uji F
dengan derajad signifikan α = 5% F hitung › F tabel (209,875 › 2,53) yang berarti
gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi kerja, hal tersebut
membuktikan bahwa pertama yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja adalah benar.
Sedangkan melalui uji t dengan derajat signifikan α = 0,05 diperoleh t
hitung › t tabel, otoriter adalah (13,897 › 1,99), otoriter bijaksana adalah (8,143 ›
1,99), manajemen jalan tengah adalah (10,173 › 1,99)dan dari ketiganya yang
paling berpengaruh paling besar adalah gaya kepemimpinan otoriter.
Hal ini membuktikan bahwa hipotesis kedua menyatakan variable gaya
kepemimpinan otoriter mengenai pengaruh terhadap motivasi kerja adalah benar.
Pengaruh berdasarkan antara variable-variabel bebas terdapat dalam gaya
kepemimpinan dimana 88,9% dapat dijelaskan oleh variable gaya kepemimpinan,
sedangkan sisanya 11,1 % dijelaskan oleh variable-variabel yang lain diluar
model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan secara
signifikan berpengaruh terhadap motivasi kerja. Hal ini dapat di buktikan dengan
hasil uji F dan uji t yang di terima pada taraf signifikasi 5% (р =0,000). Pengaruh
terbesar pada masing-masing variable adalah gaya kepemimpinan otoriter yang
berbanding lurus dengan motivasi kerja. |
---|