PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong, Sragen)

Penelitian ini mengambil judul “Penerapan Activity Based Costing System Sebagai Alternatif Sistem Penentuan Biaya Rawat Inap Pada Rumah Sakit Yaksi.” Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui perhitungan biaya rawat inap pada Rumah Sakit Yaksi Sragen dan untu...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: HIDAYATI , ANNISA
格式: Thesis
語言:English
English
English
English
English
English
English
出版: 2010
主題:
在線閱讀:https://eprints.ums.ac.id/12003/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Penelitian ini mengambil judul “Penerapan Activity Based Costing System Sebagai Alternatif Sistem Penentuan Biaya Rawat Inap Pada Rumah Sakit Yaksi.” Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui perhitungan biaya rawat inap pada Rumah Sakit Yaksi Sragen dan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produk berdasarkan Activity Based Costing System dan kemungkinan penerapannya di Rumah Sakit Yaksi Sragen. Dalam penelitian ini langkah-langkah dalam melakukan analisis perhitungan harga pokok jasa dengan menggunakan metode ABC System terdiri dari dua tahap yaitu menentukan Cost Driver dan pembebanan biaya aktivitas ke masing-masing produksi dengan menggunakan Cost Driver. Dari hasil analisis tersebut di peroleh hasil sebagai berikut: perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity Based Costing untuk kelas VIP Rp. 129.856,1799 Utama I Rp. 91.735,29243, Utama II Rp. 80.909,85506, Kelas I Rp. 66.119,29793, Kelas II Rp. 58.642,10563, Kelas III Rp. 52.435,92222. Dari hasil tersebut, jika dibandingkan dengan metode tradisional, metode ABC memberikan hasil yang lebih besar kecuali pada kelas VIP dan kelas Utama I. Dengan selisih untuk kelas VIP Rp.2.643,8201, Utama I Rp.5.764,70757, Utama II Rp.3.409,85506, Kelas I Rp.16.119,29793, Kelas II Rp. 28.64210563, Kelas III Rp.34.935,92222. Perbedaan yang terjadi antara tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode tradisional dan metode ABC, disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Pada metode akuntansi biaya tradisional biaya overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja. Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan biaya overhead. Sedangkan pada metode ABC, biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver. Sehingga dalam metode ABC, telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas kesetiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing- masing aktivitas.