PERBANDINGAN KADAR PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA TELUR ASIN HASIL PERENDAMAN SERBUK BATU BATA MERAH DENGAN TELUR BEBEK TANPA PENGASINAN

Telur merupakan bahan pangan paling sempurna gizinya dimana didalamnya terdapat karbohidrat, lemak, protein dan mineral yang dibutuhkan mahluk hidup. Protein adalah salah satu komponen yang ada didalamm telur, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein telur asin hasil perendam...

Cijeli opis

Spremljeno u:
Bibliografski detalji
Glavni autor: LISTYORINI, RURIYAWATI
Format: Disertacija
Jezik:English
English
Izdano: 2010
Teme:
Online pristup:https://eprints.ums.ac.id/11823/
Oznake: Dodaj oznaku
Bez oznaka, Budi prvi tko označuje ovaj zapis!
Opis
Sažetak:Telur merupakan bahan pangan paling sempurna gizinya dimana didalamnya terdapat karbohidrat, lemak, protein dan mineral yang dibutuhkan mahluk hidup. Protein adalah salah satu komponen yang ada didalamm telur, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein telur asin hasil perendaman serbuk batu bata merah dengan telur bebek tanpa pengasinan. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Parameter yang digunakan adalah kadar protein dan dilanjutkan sifat organoleptik yang terdiri dari teksr, warna, bau dan rasa pada telur matang. Kadar protein diukur dengan metode Kjehdal. Hasil penelitian adalah 11,78% untuk telur asin hasil perendaman serbuk batu bata merah dan 10,94% untuk telur bebek tanpa pengasinan, untuk uji telur asin hasil perendaman serbuk batu bata merah pada putih telurnya tekstur kenyal, warna putih, bau amis, rasa asin. Pada kuning telurnya tekstur maksir, warna kuning kemerahan, bau amis, rasa asin. Sedangkan pada telur bebek tanpa pengasianan pada putih telur tekstur kenyal, warna putih kecoklatan, bau amis, rasa biasa (tawar). pada kuning telurnya tekstur agak maksir, warna kuning, bau amis, rasa biasa (tawar). Data kuantitatif untuk uji organoleptik. Dapat disimpulkan bahwa pengasinan telur dengan serbuk batu bata merah tidak berpengaruh terhadap kandungan protein.