ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI

Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral, PT. (Persero) Bank Syariah Mandiri harus memenuhi kewajiban untuk melakukan penilaian kinerja perbankan berdasarkan pada faktor penilaian tingkat kinerja bank. Oleh karena itu bagaimana tingkat kinerja Bank pada PT....

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: WIDIASTUTI, TRI
格式: Thesis
语言:English
English
English
English
English
English
English
出版: 2007
主题:
在线阅读:https://eprints.ums.ac.id/11200/
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral, PT. (Persero) Bank Syariah Mandiri harus memenuhi kewajiban untuk melakukan penilaian kinerja perbankan berdasarkan pada faktor penilaian tingkat kinerja bank. Oleh karena itu bagaimana tingkat kinerja Bank pada PT. (Persero) Bank Syariah Mandiri setelah dilakukan penilaian dengan metode CAMELS-MS. Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan pada BANK SYARIAH MANDIRI pada periode tahun 2004, 2005, 2006. Data yang diperlukan untuk menganalisis sistem informasi keuangan yaitu: Neraca periode 2004, 2005 dan 2006 Bank Syariah Mandiri, Laporan Rugi Laba periode 2004, 2005 dan 2006 Bank Syariah Mandiri, dan Sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis metode CAMELS-MS dan analisis Z-Score. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Berdasarkan perhitungan dengan metode CAMELS-MS dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan PT. (Persero) Bank Syariah Mandiri periode tahun 2004-2005 berada pada predikat sehat. hal ini dapat dilihat dari jumlah total NKF untuk tahun 2004 sebesar 96,54, tahun 2005 sebesar 96,10 dan untuk tahun 2006 sebesar 98,60. Angka-angka tersebut di atas masih berada pada standar kinerja atau esehatan suatu bank, 2) Berdasarkan analisis Z-Score diketahui bahwa bank dalam keadaan yang tidak bangkrut (sehat) artinya berkinerja baik serta mempunyai kondisi ekonomi yang masih bagus, sehingga dapat dikategorikan kinerja keuangan bank sudah baik dalam arti bank tidak mengalami kesulitan keuangan.