PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN DOSIS RAGI TERHADAP KADAR ALKOHOL HASIL FERMENTASI AMPAS UMBI UWI (Dioscorea alata L)

Selama ini umbi uwi (Dioscorea alata L) kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan kemajuan bioteknologi, kandungan karbohidrat pada umbi uwi dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pembuatan alkohol melalui proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk meng...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KINASIH , HARMINI
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
Published: 2007
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/10975/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Selama ini umbi uwi (Dioscorea alata L) kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan kemajuan bioteknologi, kandungan karbohidrat pada umbi uwi dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pembuatan alkohol melalui proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi dan dosis ragi terhadap kadar alkohol hasil fermentasi ampas umbi uwi (Dioscorea alata L). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Balai Pengujian Sertifikasi Standar Mutu Barang Surakarta. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, adapun faktor pertama adalah waktu fermentasi (12 hari, 15 hari, 18 hari) dan faktor kedua adalah dosis ragi (5g, 8g, 11g) dengan 3 kali ulangan sehingga didapatkan 9 kombinasi perlakuan. Data dianalisis dengan anova dua jalur dan dilanjutkan dengan uji Ducan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil analisis dari waktu fermentasi diperoleh nilai Fhit = 172,709 > Ftab = 3,63. Dosis ragi nilai Fhit = 559,068 > Ftab = 3,63 pada taraf signifikansi 5%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh waktu fermentasi (12 hari, 15 hari, 18 hari) dan dosis ragi (5g, 8g, 11g) terhadap kadar alkohol ampas umbi uwi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu fermentasi 18 hari dan dosis ragi 11 g (L3D3) adalah perlakuan yang paling baik dengan kadar alkohol 17,96%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu fermentasi dan semakin banyak dosis ragi yang diberikan maka semakin tinggi kadar alkohol yang dihasilkan.