CARA PENGASINAN DAN KADAR PROTEIN IKAN ASIN TERI (Stolephorus commersonii)DI REMBANG, PATI, DAN JEPARA

Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh karena berfungsi sebagai zat pengatur dan pembangun. Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat diperlukan oleh tubuh. Ikan asin merupakan ikan yang diawetkan dengan proses penggaraman. Tujuan penelitian ini untu...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: SARI, YUNI PERMATA
格式: Thesis
語言:English
English
English
English
English
English
出版: 2007
主題:
在線閱讀:https://eprints.ums.ac.id/10914/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh karena berfungsi sebagai zat pengatur dan pembangun. Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat diperlukan oleh tubuh. Ikan asin merupakan ikan yang diawetkan dengan proses penggaraman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara pengasinan kaitannya dengan kadar protein ikan asin teri (Stolephorus commersonii) di Rembang, Pati dan Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara tentang pembuatan ikan asin di Rembang, Pati, Jepara dan menggunakan metode biuret untuk uji kadar protein ikan asin teri (Stolephorus commersonii) dari masing-masing daerah. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu data berupa angka hasil uji kadar protein dan dengan deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan tentang cara pengasinan ikan asin teri di daerah Rembang, Pati dan Jepara. Dari hasil yang didapat pengasinan ikan di setiap daerah berbeda-beda, di Rembang dengan penggaraman kering, di Pati dengan penggaraman basah, dan di Jepara dengan penggaraman yang diikuti proses perebusan. Hasil Uji kadar protein ikan asin teri (Stolephorus commersonii) di Rembang dengan penggaraman kering kadar proteinnya 28,05 g%, di Pati dengan penggaraman basah kadar proteinnya 24,07 g% dan di Jepara dengan penggaraman diikuti proses perebusan kadar proteinnya 20,97 g%. Dapat disimpulkan kadar protein ikan asin teri tertinggi adalah 28,05 g% dari daerah Rembang dengan metode penggaraman kering dan terendah sebesar 20,97 g% dari daerah Jepara dengan penggaraman yang diikuti proses perebusan.