KEBIJAKSANAAN PENETAPAN HARGA JUAL YANG OPTIMAL PADA PT. KOESUMA NANDA PUTRA KLATEN

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui apakah perusahaan tekstil Kusuma Nanda dalam menetapkan harga jual sudah optimal.(2) Untuk menentukan berapa besarnya harga jual optimal pada perusahaan tekstil Kusuma Nanda Putra Klaten. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa volume penjua...

Täydet tiedot

Tallennettuna:
Bibliografiset tiedot
Päätekijä: SARI, RURI EVITA
Aineistotyyppi: Opinnäyte
Kieli:English
English
English
English
Julkaistu: 2007
Aiheet:
Linkit:https://eprints.ums.ac.id/10865/
Tagit: Lisää tagi
Ei tageja, Lisää ensimmäinen tagi!
Kuvaus
Yhteenveto:Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui apakah perusahaan tekstil Kusuma Nanda dalam menetapkan harga jual sudah optimal.(2) Untuk menentukan berapa besarnya harga jual optimal pada perusahaan tekstil Kusuma Nanda Putra Klaten. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa volume penjualan, harga jual, biaya tetap dan biaya variabel yang telah dikeluarkan perusahaan dari tahun 2001-2005, Metode analisis data pada penelitian ini Persamaan Garis Trend Linier untuk mengetahui dan meramalkan perkembangan volume penjualan dimasa yang akan datang, Persamaan Fungsi Permintaan, Menghitung Keseluruhan Penjualan (TR), Menghitung Biaya Total (TC), Menghitung Laba, Menghitung Tingkat Harga Jual yang Optimal. Hasil penelitian menunjukan bahwa fungsi laba yang didapat untuk kain katun adalah: π = 8542.9 Q – 0,0121 Q2 -765.911.050. dari fungsi tersebut agar didapatkan laba yang maksimal bahwa tingkat harga Rp. 6.800,- dan penjualan sebesar 353.012 meter merupakan titik tertinggi yang menghasilkan keuntungan terbesar yaitu Rp. 741.963.752,-. Bahwa tingkat harga Rp. 4.997,- dan penjualan sebesar 331.627 meter merupakan titik tertinggi yang menghasilkan keuntungan terbesar yaitu Rp. 329.148.595,- Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa penetapan harga jual yang dilakukan oleh perusahaan belum optimal, karena kombinasi harga dan kuantutas penjualan yang ditetapkan perusahaan belum memberikan laba maksimal.