EVALUASI PENATALAKSANAAN MUAL MUNTAH KARENA KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PARU DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009

Sebagian besar obat kemoterapi kanker paru merupakan obat dengan emetogenisitas tinggi. Penatalaksanaan mual dan muntah yang tidak tepat dapat menurunkan tingkat kepatuhan terhadap pengobatan dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penatalaksanaan...

Deskribapen osoa

Gorde:
Xehetasun bibliografikoak
Egile nagusia: LESTARININGSIH , DIAH
Formatua: Thesis
Hizkuntza:English
English
Argitaratua: 2010
Gaiak:
Sarrera elektronikoa:https://eprints.ums.ac.id/10124/
Etiketak: Etiketa erantsi
Etiketarik gabe, Izan zaitez lehena erregistro honi etiketa jartzen!
Deskribapena
Gaia:Sebagian besar obat kemoterapi kanker paru merupakan obat dengan emetogenisitas tinggi. Penatalaksanaan mual dan muntah yang tidak tepat dapat menurunkan tingkat kepatuhan terhadap pengobatan dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penatalaksanaan terapi mual dan muntah dengan standar protokol kemoterapi RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non eksperimental yang dirancang secara diskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari kartu rekam medik. Data yang diambil berupa umur, jenis kelamin, stadium kanker, data laboratorium, regimen kemoterapi, regimen antiemetik (macam, dosis dan rute) dan keluhan pasien. Data yang dianalisis meliputi identifikasi karakteristik subyek penelitian dan obat, evaluasi kesesuaian penggunaan antiemetik dan evaluasi kerasionalan penatalaksanaan terapi antiemetik. Evaluasi kesesuaian penggunaan antiemetik pada 46 pasien berdasarkan protokol kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta menunjukkan bahwa persentase kesesuaian indikasi (100%), kesesuaian obat (36,95%), kesesuaian dosis (32,60%) dan kesesuaian pasien (100%). Evaluasi kerasionalan penatalaksanaan terapi antiemetik pada pasien kanker paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah sebesar 32,60%