UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI RESIDU EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK

Ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) merupakan salah satu tanaman obat yang mengandung polifenol, flavonoid, tanin dan saponin. Ekstrak metanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan zona hambatan 11...

Cur síos iomlán

Sábháilte in:
Sonraí bibleagrafaíochta
Príomhchruthaitheoir: Adi Laksono, Prasetyo
Formáid: Tráchtas
Teanga:English
English
Foilsithe / Cruthaithe: 2010
Ábhair:
Rochtain ar líne:https://eprints.ums.ac.id/10106/
Clibeanna: Cuir clib leis
Níl clibeanna ann, Bí ar an gcéad duine le clib a chur leis an taifead seo!
Cur síos
Achoimre:Ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) merupakan salah satu tanaman obat yang mengandung polifenol, flavonoid, tanin dan saponin. Ekstrak metanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan zona hambatan 11 mm2 untuk Escherichia coli dan 20 mm2 untuk Staphylococcus aureus. Penelitian lain menunjukkan ekstrak etanol buah ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dengan KBM sebesar 0,5% b/v dan terhadap E. coli dengan KBM sebesar 1% b/v. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan senyawa kimia fraksi residu ekstrak etanol buah ceremai yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli multiresisten antibiotik. Fraksi residu ekstrak etanol Phyllanthus acidus dibuat dengan cara maserasi dan fraksinasi. Uji dilakukan dengan metode dilusi padat. Seri konsentrasi yang dibuat pada S. aureus yaitu 0,125% b/v; 0,25% b/v; 0,5% b/v; 1% b/v; 2% b/v dan seri konsentrasi yang dibuat untuk E. coli yaitu 0,25% b/v; 0,5% b/v; 1% b/v; 1,5% b/v; 2% b/v. Uji kromatografi lapis tipis menggunakan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak etanol : kloroform (1 : 9) v/v dengan deteksi sinar UV 254 nm dan 366 nm, uap amonia, pereaksi semprot FeCl3, sitroborat, Dragendorff, dan Liebermann Burchard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar bunuh minimal fraksi residu ekstrak etanol buah ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli berturut-turut adalah 1% b/v dan 1% b/v. Hasil analisis dengan kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa fraksi residu ekstrak etanol buah ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) mengandung senyawa polifenol.