Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment
Untuk meningkatkan kekuatan mekanis poros roda gigi dilakukan proses heat treatment. Tujuan penelitian tentang heat treament pada roda gigi transduser ini untuk mengetahui komposisi kimia bahan, struktur mikro, dan kekerasan pada roda gigi transnduser merk CE.A, sebelum dan sesudah di-he...
Saved in:
主要作者: | |
---|---|
格式: | Thesis |
語言: | English English |
出版: |
2010
|
主題: | |
在線閱讀: | https://eprints.ums.ac.id/10070/ |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
總結: | Untuk meningkatkan kekuatan mekanis poros roda gigi dilakukan
proses heat treatment. Tujuan penelitian tentang heat treament pada roda
gigi transduser ini untuk mengetahui komposisi kimia bahan, struktur mikro,
dan kekerasan pada roda gigi transnduser merk CE.A, sebelum dan sesudah
di-heat treatment.
Bahan yang dipakai pada penelitian ini berupa roda gigi transduser
merk CE.A. Pada spesimen dilakukan proses heat treatment berupa
pemanasan pada suhu 950 oC selama 1 jam, lalu diquenching degan oli,
kemudian ditempering pada suhu 600 oC dengan holding time 2 jam .
Pengujian yang dilakukan antara lain uji komposisi kimia bahan, struktur
mikro, dan uji kekerasan Vickers sebelum dan sesudah diheat-treatment.
Bagian yang dilakukan treatment hanya pada bagian porosnya.
Dari uji komposisi kimia diketahui bahan pinion baja paduan rendah
mangan, dimana unsur dominan : besi (Fe) sebesar 98,31%, diikuti unsur
kedua terbesar berupa mangan (Mn) 0,598%, lalu karbon (C) 0,366%, Si
0,159%, Cu 0,142%. Sedangkan unsur–unsur paduan lain <0,1% berupa P
0,073%, S 0,063%, Ti 0,039%, Sn 0,024%, Ni 0,011%, dan Nb 0,007%.
Pada bagian gigi pada roda gigi berupa perunggu, sedangkan wheel berupa
besi cor. Pada struktur mikro raw material ditemukan fasa ferit+perlit pada
poros pinion, namun setelah ditemper berupa martensit. Sedangkan pada
poros wheel berupa baja paduan dengan struktur austenit+perlit (raw
material), lalu setelah ditemper menjadi ferit dan austenit sisa. Setelah
ditempering kekerasan pinion meningkat dari 248,20 VHN menjadi 274,93
VHN, namun kekerasan poros wheel menurun dari 223,20 VHN, menjadi
146,47 VHN.
|
---|