Partisipasi Pembangunan Kesehatan Masyarakat melalui Edukasi Peningkatan Berat Badan Balita
Masa balita merupakan salah satu masa yang terpenting karena balita merupakan generasi penerus sumber daya manusia di masa depan. Balita merupakan masa emas dalam proses pembentukan sumber daya manusia. Berdasarkan wawancara pada tahun 2020 terdapat 2 balita dari 5 balita yang diamati berat badannya...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | UMS Journal (OJS) |
Language: | eng |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2022
|
Subjects: | |
Online Access: | https://journals2.ums.ac.id/index.php/abdigeomedisains/article/view/296 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Masa balita merupakan salah satu masa yang terpenting karena balita merupakan generasi penerus sumber daya manusia di masa depan. Balita merupakan masa emas dalam proses pembentukan sumber daya manusia. Berdasarkan wawancara pada tahun 2020 terdapat 2 balita dari 5 balita yang diamati berat badannya belum meningkat sesuai dengan kenaikan berat badan yang seharusnya. Pemantauan tumbuh kembang balita pada masa pandemi sangat terbatas karena program pemerintah yang melakukan pembatasan mobilitas dibeberapa sektor. Sehingga pemahaman ibu tentang gizi balita dan kenaikan berat badan balita perlu ditingkatkan. Metode pelaksanaan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah melakukan edukasi terhadap ibu yang memiliki balita untuk memperbaiki pola pemenuhan nutrisi balita. Implementasi pelaksanaan pengabdian masyarakat dimulai dari melakukan koordinasi dengan Mitra yaitu kader Posyandu Ngudi Luhur untuk melakukan kegiatan IbM edukasi kepada ibu yang memiliki balita yang melakukan penimbangan balita tentang pemenuhan nutrisi balita. Selanjutnya pelaksanaan dilaksanakan dengan sosialisasi, implementasi pemberian edukasi, pemantauan dan melakukan evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat. Setelah pemberian edukasi kepada peserta dilakukan evaluasi dengan kuesioner untuk menilai apakah pemberian edukasi dapat diterima. Setelah dilakukan evaluasi sebanyak 86% peserta memiliki pengetahuan yang baik dan 14% memiliki pengetahuan yang cukup. Setelah evaluasi kegiatan dilakukan tidak terdapat kader yang memiliki pengetahuan kurang namun pelaksanaan evaluasi sebaiknya tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah agar terhindar dari virus Covid-19. |
---|