Indikator pH Dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Untuk Praktikum Kimia Di SMAN 1 Wonosari Klaten
Saat ini indikator sintetik adalah pilihan titrasi asam-basa, tetapi karena alasan polusi lingkungan, ketersediaan, dan biaya, pencarian senyawa alami sebagai indikator asam basa telah dimulai. Indikator membantu menentukan titik ekivalen dalam titrasi asam basa (titrasi netralisasi). Indikator menu...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | UMS Journal (OJS) |
Language: | eng |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2023
|
Subjects: | |
Online Access: | https://journals2.ums.ac.id/index.php/abditeknoyasa/article/view/1907 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Saat ini indikator sintetik adalah pilihan titrasi asam-basa, tetapi karena alasan polusi lingkungan, ketersediaan, dan biaya, pencarian senyawa alami sebagai indikator asam basa telah dimulai. Indikator membantu menentukan titik ekivalen dalam titrasi asam basa (titrasi netralisasi). Indikator menunjukkan perubahan warna yang signifikan akibat perubahan pH. Pigmen berwarna yang diperoleh dari berbagai jenis tumbuhan telah ditemukan menunjukkan perubahan warna dengan variasi pH. Saat ini berbagai ekstrak tumbuhan digunakan sebagai indikator asam basa, salah satunya adalah kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten, dengan mengambil topik indikator titrasi asam basa untuk memberikan alternatif penggunaan ekstrak kulit buah naga dalam pembelajaran praktikum kimia. Umumnya penggunaan indikator asam basa antara lain adalah kertas lakmus dan indikator berbentuk larutan seperti metil orange dan phenolftalein. Penggunaan indikator alami dapat menjadi alternatif pendukung dalam pemilihan indikator yang ramah lingkungan. Ekstrak kulit buah naga ini selanjutnya dibuat menjadi bentuk kertas pH sehingga dapat digunakan sebagai indikator asam basa. |
---|