Penguatan Pendidikan Karakter dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, bangsa Indonesia sudah mampu mengukir prestasi di kancah internasional, tidak ketinggalan bidang pendidikan, banyak pelajar Indonesia berhasil menjuarai olimpiade ditingkat dunia. Namun, tidak sedikit pula pelajar yang tidak punya tata krama,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Wardani, Meita Septiana, Nugroho, Nur Rahmah Irianti, Ulinuha, Muhammad Taufiq
Format: UMS Journal (OJS)
Language:eng
Published: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2019
Online Access:https://journals.ums.ac.id/index.php/blbs/article/view/9313
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, bangsa Indonesia sudah mampu mengukir prestasi di kancah internasional, tidak ketinggalan bidang pendidikan, banyak pelajar Indonesia berhasil menjuarai olimpiade ditingkat dunia. Namun, tidak sedikit pula pelajar yang tidak punya tata krama, suka tawuran, minum minuman keras, kecanduan narkotika, dan hobi kebut-kebutan mengendarai sepeda motor di jalan raya. Kenyataan ini berbanding terbalik dengan tujuan pendidikan nasional dimana pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, pemerintah lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter pada satuan pendidikan, telah teridentifikasi 18 nilai pembentuk karakter dan 5 karakter utama PPK yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Sejalan dengan hal tersebut Muhammadiyah melalui amal usaha yang mengelola lembaga pendidikan jauh sebelumnya sudah terlebih dahulu menggalakkan penguatan pendidikan karakter melalui tata krama dan akhlak serta peraturan untuk siswanya.