ZIKR DAN FIKR: MENUJU TRANSFORMASI DIRI
Kebutuhan hati terhadap zikir adalah identik dengan kebutuhan ikan terhadap air, demikian kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Sedang Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah berkata:”Sesungguhya zikr adalah makanan pokok bagi hati dan roh, apabila hamba Allah gersang dari siraman zikr, maka jadialah ia bagikan tubuh...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | UMS Journal (OJS) |
Language: | eng |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | https://journals.ums.ac.id/index.php/suhuf/article/view/3393 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kebutuhan hati terhadap zikir adalah identik dengan kebutuhan ikan terhadap air, demikian kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Sedang Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah berkata:”Sesungguhya zikr adalah makanan pokok bagi hati dan roh, apabila hamba Allah gersang dari siraman zikr, maka jadialah ia bagikan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makan pokok”. Zikir merupakan hakekat ibadah dan menjadi sarana untuk mencapai ketinggian dan kemulian rohani. Zikr adalah perbuatan atau keadaan yang diwajibkan bagi seluruh umat muslim, karena para Nabi terdahulu juga diperintahkan Allah untuk berzikir.Sedangkan Dalam khazanah Islam, Tafakkur mempunyai padanan kata yang banyak dan agak mirip maknanya, seperti I’tibar (mengambil pelajaran), ta’amul (memikirkan), tadabbur (merenungkan), dan tazakkur (mengingat-ingat). Dalam kata tafakkur terkandung objek yang mesti menjadi sasaran perenungan. |
---|