Klasifikasi dan Klastering Penjurusan Siswa SMA Negeri 3 Boyolali

SMA N 3 Boyolali merupakan salah satu sekolah menengah di kota Boyolali yang saat ini telah memiliki 2 jurusan yaitu IPA dan IPS. Penjurusan siswa ini dapat mengarahkan peserta didik agar lebih fokus dalam mengembangkan kemampuan diri dan minat yang dimiliki. Pemilihan jurusan yang tidak tepat bisa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nugroho, Yusuf Sulistyo
Format: UMS Journal (OJS)
Language:eng
Published: Department of Informatics, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia 2015
Online Access:https://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/view/1175
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1805342479632826368
author Nugroho, Yusuf Sulistyo
author_facet Nugroho, Yusuf Sulistyo
author_sort Nugroho, Yusuf Sulistyo
collection OJS
description SMA N 3 Boyolali merupakan salah satu sekolah menengah di kota Boyolali yang saat ini telah memiliki 2 jurusan yaitu IPA dan IPS. Penjurusan siswa ini dapat mengarahkan peserta didik agar lebih fokus dalam mengembangkan kemampuan diri dan minat yang dimiliki. Pemilihan jurusan yang tidak tepat bisa sangat merugikan siswa terhadap minat dan karir mereka di masa mendatang. Dengan penjurusan tersebut diharapkan dapat memaksimalkan potensi, bakat atau talenta individu, sehingga dapat memaksimalkan nilai akademisnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dengan menerapkan teknik data mining diharapkan dapat membantu siswa untuk menentukan jurusan yang tepat sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Adapaun teknik data mining yang digunakan dalam penentuan jurusan ini menggunakan 3 buah metode yaitu Algoritma C4.5, Naive Bayes dan Algoritma K-Means. Sedangkan atribut yang digunakan terdiri dari Gender, Minat, Rata-rata nilai IPA, Rata-rata nilai IPS, nilai Psikotest IPA, nilai Psikotest IPS, Asal Sekolah dan Jurusan. Analisis dilakukan dengan bantuan aplikasi RapidMiner 5 untuk mengetahui nilai-nilai perbandingan terhadap metode yang digunakan. Hasil penelitian menggunakan perbandingan 3 metode menunjukkan bahwa berdasarkan nilai precision, metode naive bayes lebih baik dibandingkan dengan metode yang lain dengan nilai 77,51%. Sedangkan berdasarkan nilai recall dan accuracy, decision tree lebih baik dibandingkan dengan metode yang lain dengan nilai recall sebesar 90,80% dan nilai accuracy sebesar 79,14%. Variabel yang paling berpengaruh dalam menentukan penjurusan yaitu rata-rata nilai IPA sehingga perlu dijadikan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk menentukan jurusan siswa.
format UMS Journal (OJS)
id oai:ojs2.journals.ums.ac.id:article-1175
institution Universitas Muhammadiyah Surakarta
language eng
publishDate 2015
publisher Department of Informatics, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
record_format ojs
spelling oai:ojs2.journals.ums.ac.id:article-1175 Klasifikasi dan Klastering Penjurusan Siswa SMA Negeri 3 Boyolali Nugroho, Yusuf Sulistyo SMA N 3 Boyolali merupakan salah satu sekolah menengah di kota Boyolali yang saat ini telah memiliki 2 jurusan yaitu IPA dan IPS. Penjurusan siswa ini dapat mengarahkan peserta didik agar lebih fokus dalam mengembangkan kemampuan diri dan minat yang dimiliki. Pemilihan jurusan yang tidak tepat bisa sangat merugikan siswa terhadap minat dan karir mereka di masa mendatang. Dengan penjurusan tersebut diharapkan dapat memaksimalkan potensi, bakat atau talenta individu, sehingga dapat memaksimalkan nilai akademisnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dengan menerapkan teknik data mining diharapkan dapat membantu siswa untuk menentukan jurusan yang tepat sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Adapaun teknik data mining yang digunakan dalam penentuan jurusan ini menggunakan 3 buah metode yaitu Algoritma C4.5, Naive Bayes dan Algoritma K-Means. Sedangkan atribut yang digunakan terdiri dari Gender, Minat, Rata-rata nilai IPA, Rata-rata nilai IPS, nilai Psikotest IPA, nilai Psikotest IPS, Asal Sekolah dan Jurusan. Analisis dilakukan dengan bantuan aplikasi RapidMiner 5 untuk mengetahui nilai-nilai perbandingan terhadap metode yang digunakan. Hasil penelitian menggunakan perbandingan 3 metode menunjukkan bahwa berdasarkan nilai precision, metode naive bayes lebih baik dibandingkan dengan metode yang lain dengan nilai 77,51%. Sedangkan berdasarkan nilai recall dan accuracy, decision tree lebih baik dibandingkan dengan metode yang lain dengan nilai recall sebesar 90,80% dan nilai accuracy sebesar 79,14%. Variabel yang paling berpengaruh dalam menentukan penjurusan yaitu rata-rata nilai IPA sehingga perlu dijadikan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk menentukan jurusan siswa. Department of Informatics, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia 2015-12-16 info:eu-repo/semantics/article info:eu-repo/semantics/publishedVersion application/pdf https://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/view/1175 10.23917/khif.v1i1.1175 Khazanah Informatika : Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika; Vol. 1 No. 1 Desember 2015; 1-6 Khazanah Informatika; Vol. 1 No. 1 Desember 2015; 1-6 2477-698X 2621-038X eng https://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/view/1175/1012 Copyright (c) 2016 Khazanah Informatika http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
spellingShingle Nugroho, Yusuf Sulistyo
Klasifikasi dan Klastering Penjurusan Siswa SMA Negeri 3 Boyolali
title Klasifikasi dan Klastering Penjurusan Siswa SMA Negeri 3 Boyolali
title_full Klasifikasi dan Klastering Penjurusan Siswa SMA Negeri 3 Boyolali
title_fullStr Klasifikasi dan Klastering Penjurusan Siswa SMA Negeri 3 Boyolali
title_full_unstemmed Klasifikasi dan Klastering Penjurusan Siswa SMA Negeri 3 Boyolali
title_short Klasifikasi dan Klastering Penjurusan Siswa SMA Negeri 3 Boyolali
title_sort klasifikasi dan klastering penjurusan siswa sma negeri 3 boyolali
url https://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/view/1175
work_keys_str_mv AT nugrohoyusufsulistyo klasifikasidanklasteringpenjurusansiswasmanegeri3boyolali