HUBUNGAN ANTARA SUASANA KELUARGA DENGAN MINAT BELAJAR PADA REMAJA AWAL

Keluarga merupakan lingkungan awal yang dihadapi oleh setiap individu. Setiap hari, anggota-anggota keluarga saling berinteraksi satu sama lain, dan secara langsung atau tidak, interaksi tersebut akan menimbulkan suatu iklim atau suasana keluarga yang mempengaruhi berbagai bidang kehidupan seorang a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ENSI H.U, KURNIA
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/9996/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Keluarga merupakan lingkungan awal yang dihadapi oleh setiap individu. Setiap hari, anggota-anggota keluarga saling berinteraksi satu sama lain, dan secara langsung atau tidak, interaksi tersebut akan menimbulkan suatu iklim atau suasana keluarga yang mempengaruhi berbagai bidang kehidupan seorang anak. Pada kenyataannya di masyarakat yang terjadi dalam suatu kehidupan, tidak semua anak dari keluarga yang suasananya menyenangkan mempunyai minat belajar yang tinggi. Orang tua harus mampu membangkitkan minat belajar anak, dengan cara mengenali apa yang dia sukai dan ajak melakukan hal tersebut, dipercaya mampu meningkatkan minat belajar seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan suasana keluarga dengan minat belajar pada remaja awal dan (2) sumbangan efektif variabel suasana keluarga dengan minat. Populasi dalam penelitian ini seluruh adalah seluruh siswa siswi kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 5 Cilacap berjumlah 553 siswa. Sampel penelitian adalah kelas VIIC dan kelas VIIIE berjumlah 83 siswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan dua skala psikologis, yaitu skala suasana keluarga dan skala minat belajar. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara suasana keluarga dengan minat belajar artinya semakin tinggi suasana keluarga maka semakin tinggi minat belajar anak. Semakin rendah suasana keluarga maka semakin rendah pula minat belajar anak. (2) sumbangan efektif variabel suasana keluarga dengan minat belajar sebesar 10%, artinya pengaruh suasana keluarga terhadap minat belajar hanya 10% sementara itu sisanya sebesar 90% dipengaruhi oleh variabel lain selain suasana keluarga. Dengan demikian, semakin baik suasana keluarga di dalam keluarga yang dimiliki individu maka individu tersebut senantiasa memiliki minat belajar juga semakin tinggi.