EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI NYERI PADA PASIEN KANKER SERVIKS RAWAT INAP DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-JULI TAHUN 2009
Kanker serviks merupakan masalah kesehatan perempuan yang ditakuti karena insiden dan angka kematiannya yang tinggi. Kanker serviks sebagian besar terdiagnosis pada stadium invasif, stadium lanjut bahkan pada stadium terminal, pada keadaan stadium lanjut dan stadium terminal keluhan nyeri yang pa...
Wedi'i Gadw mewn:
Prif Awdur: | |
---|---|
Fformat: | Traethawd Ymchwil |
Iaith: | English English |
Cyhoeddwyd: |
2010
|
Pynciau: | |
Mynediad Ar-lein: | https://eprints.ums.ac.id/9911/ |
Tagiau: |
Ychwanegu Tag
Dim Tagiau, Byddwch y cyntaf i dagio'r cofnod hwn!
|
Crynodeb: | Kanker serviks merupakan masalah kesehatan perempuan yang ditakuti
karena insiden dan angka kematiannya yang tinggi. Kanker serviks sebagian besar
terdiagnosis pada stadium invasif, stadium lanjut bahkan pada stadium terminal,
pada keadaan stadium lanjut dan stadium terminal keluhan nyeri yang paling
menonjol. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penggunaan obat anti
nyeri serta evaluasi penggunaan obat anti nyeri pada pasien kanker serviks rawat
inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari-Juli tahun 2009.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat
restropektif dan dianalisis dengan metode analisis diskriptif. Subyek penelitian
adalah seluruh pasien yang mengalami nyeri akibat kanker serviks dan pernah
menjalani rawat inap. Data diambil dari data rekam medik di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta periode Januari-juli tahun 2009 pada pasien kanker serviks rawat
inap. Data dianalisis secara tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, dan tepat dosis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa golongan obat anti nyeri yang
digunakan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta adalah obat golongan opioid
(4,55%), NSAID (86,36%), Antikonvulsan (9,09%). Evaluasi penggunaan obat
anti nyeri diolah berdasarkan guidelines dari National Comprehensive Cancer
Network (NCCN) Tahun 2008 diperoleh persentase tepat indikasi (100%), tepat
obat (18,18%), tepat pasien berdasarkan usia pasien (86%) dan tepat pasien
berdasarkan penyakit penyerta (100%), tepat dosis (40,91%).
|
---|