EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIKEJANG DAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PREEKLAMPSIA BERAT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009

Preeklampsia berat merupakan salah satu gangguan kehamilan dengan tanda utama hipertensi, proteinuria dan edema. Preeklampsia pada perkembangannya dapat berkembang menjadi eklampsia yang ditandai dengan timbulnya kejang atau konvulsi. Eklampsia yang tidak terkontrol akan menyebabkan kema...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NUGRAHENI, ENDAH SRI
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/9899/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Preeklampsia berat merupakan salah satu gangguan kehamilan dengan tanda utama hipertensi, proteinuria dan edema. Preeklampsia pada perkembangannya dapat berkembang menjadi eklampsia yang ditandai dengan timbulnya kejang atau konvulsi. Eklampsia yang tidak terkontrol akan menyebabkan kematian maternal. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui semua obat yang digunakan pada penatalaksanaannya dan mengevaluasi ketepatan pemberian antikejang dan antihipertensi berdasarkan tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis dan tepat pasien pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum daerah Dr. Moewardi Surakarta tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian secara deskriptif non analitik dan pengambilan data secara retrospektif. Subyek penelitian adalah semua pasien yang terdiagnosis preeklampsia berat yang telah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum daerah Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2009. Cara penelitiannya adalah data dibandingkan dengan SPM RSUD Dr. Moewardi tahun 1994. Hasil untuk evaluasi penggunaan antikejang adalah seluruhnya memenuhi kriteria tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis dan tepat pasien. Sedangkan untuk penggunaan antihipertensi; 44,44 % memenuhi kriteria tepat indikasi; 94,44 % memenuhi kriteria tepat obat; 81,48 % memenuhi kriteria tepat dosis; 88,89 % memenuhi kriteria tepat pasien dan persentase kasus yang pengobatannya rasional adalah 37,04 %.