ISOLASI SENYAWA FILANTIN DARI DAUN MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn)
Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah meniran (Phylanthus niruri Linn). Telah banyak dilakukan penelitian mengenai efek dari meniran, diantaranya adalah efek sebagai imunomodulator, antihepatotoksik, dan antikanker. Filantin merupakan komponen utama Phylanthus...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/9888/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah
meniran (Phylanthus niruri Linn). Telah banyak dilakukan penelitian mengenai
efek dari meniran, diantaranya adalah efek sebagai imunomodulator,
antihepatotoksik, dan antikanker. Filantin merupakan komponen utama
Phylanthus niruri Linn yang memiliki aktivitas melindungi hati dari zat toksik
(antihepatotoksik) baik berupa parasit, obat-obatan, virus maupun bakteri.
Berdasarkan uraian tersebut mendorong peneliti untuk melakukan isolasi terhadap
senyawa tersebut dan diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan sebagai
marker untuk standardisasi.
Pada isolasi filantin ini dilakukan modifikasi pengekstraksi awal dengan
cara pemilihan pelarut dengan berbagai perbandingan campuran pelarut. Hal ini
untuk mendapatkan ekstrak dengan kandungan senyawa filantin yang optimum.
Metode yang digunakan untuk pemisahan senyawa menggunakan Kromatografi
Vakum Cair (KVC).
Senyawa filantin diperoleh dari kristal fraksi 11,12 dan 15. Dari 25 g
ekstrak diperoleh 20,26 mg isolat (rendemen 0,081%). Berdasarkan profil KLT
terdapat bercak tunggal yang menunjukkan senyawa tunggal dalam isolat. Pada
pembacaan λ maksimum menggunakan densitometer menunjukkan λ maksimum
yang sama antara standart filantin dan sampel yaitu pada 275 nm.
|
---|