ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TOBACCO MANUFACTURERS (Studi Empiris pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2007)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan rokok yang go publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia ditinjau dari analisis rasio keuanganya. Rasio-rasio keuangan tersebut meliput indikator utama, yaitu rasio rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas serta indikator ta...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/9823/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan rokok yang go publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia ditinjau dari analisis rasio keuanganya. Rasio-rasio keuangan tersebut meliput indikator utama, yaitu rasio rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas serta indikator tambahan, yaitu rasio keberhasilan sambungan, operasi dan profit margin. Tahap analisis data dimulai dengan mengumpulkan data berupa neraca dan laporan laba rugi perusahaan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market of Derectory (ICMD) BEI. Populasi yang diambil adalah seluruh perusahaan rokok yang go publik dan terdaftar di BEI dengan metode pemilihan sampel berupa porpusive sampling, sedangkan kriteria sampelnya adalah perusahaan rokok yang telah go publik dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia, mempublikasikan laporan keuangan pada tahun 2005 sampai dengan 2007, mempunyai laba setelah pajak positif, serta status perusahaan berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Analisis data dalam peneliltian ini adalah analisis kuantitatif yaitu berupa perhitungan rasio-rasio keuangan, analisis penilaian kinerja keuangan perusahaan, analisis perkembangan rasio-rasio keuangan, dan analisis perkembangan kinerja keuangan perusahaan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Repulik Indonesia No.826/ KMK.013/1992 selama tiga tahun kinerja keuangan PT. Gudang Garam Tbk. berada dalam kondisi sehat sekali (2005), kurang sehat (2006), dan sehat (2007), dengan nilai bobot masing-masing sebesar 123,78 (2005), 98,96 (2006), dan 102,54 (2007). Sedangkan kinerja keuangan PT. Bentoel International Investama (Transindo Multi Prima) Tbk. berada dalam kondisi tidak sehat (2005), sehat (2006), dan kurang sehat (2007), dengan nilai bobot masing-masing sebesar 76,04 (2005), 100,94 (2006), dan 97,46 (2007).
Bagi peneliti selanjutnya, sebagai langkah pengembangan perlu dilakukan penelitian yang tidak hanya pada perusahaan rokok, tetapi pada sektor-sektor lain seperti perbankan, pertanian, pertambangan, dan lain-lain dengan mengkaji lebih spesifik lagi sehingga nilai yang dihasilkan lebih akurat.
|
---|