TINGKAT KERAPATAN DAN POLA PEMETAAN TANAMAN PEKARANGAN DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui tingkat kerapatan (densitas) tanaman pekarangan di wilayah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang, (2) mengetahui pola pemetaan tanaman pekarangan berdasarkan tingkat kerapatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, survei...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: SULARDI, SULARDI
格式: Thesis
语言:English
English
出版: 2010
主题:
在线阅读:https://eprints.ums.ac.id/9789/
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui tingkat kerapatan (densitas) tanaman pekarangan di wilayah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang, (2) mengetahui pola pemetaan tanaman pekarangan berdasarkan tingkat kerapatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, survei lapangan, dan studi kepustakaan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua tanaman pekarangan yang dibudidayakan di wilayah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang, sedangkan sampel penelitian adalah sebagian tanaman pekarangan yang dibudidayakan di lima desa yang termasuk wilayah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Penentuan lokasi menggunakan metode Stratified purposive sampling. Stratified adalah penentuan lokasi dari tingkat kecamatan sampai dukuh. Metode purposive sampling adalah penentuan lokasi berdasarkan ketinggian dengan pertimbangan heterogenitas populasi dan daerah penelitian diambil sampel 5 desa (blok) yang termasuk daerah datar. Untuk mengetahui tingkat kerapatan tanaman pekarangan data dianalisis dengan rumus cox. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) di daerah penelitian ditemukan sebanyak 41 jenis tanaman yang sebagian besar tersebar di kelima desa. Jumlah jenis paling banyak yang mencapai 35 jenis ditemukan di desa Mukiran, kemudian di desa Rogomulyo dan Desa Kaliwungu ditemukan 34 jenis tanaman, di desa Kradenan di temukan 33 jenis, dan desa Papringan 31 jenis, (2) tingkat kerapatan tanaman kelima desa di Kecamatan Kaliwungu dikategorikan pada tingkat sangat kurang rapat karena semua berada pada rentang 5 – 25%. Kerapatan tertinggi terjadi di Desa Kradenan (19,6%), Kemudian Desa Kaliwungu (17,6%), Desa Mukiran (13,7%), Desa Rogomulyo (13,2%), dan terakhir Desa Papringan (12,53%). Secara umum tanaman yang ditemukan di daerah penelitian dapat dikelompokkan menurut fungsinya menjadi 5, yaitu: kelompok tanaman obat, kelompok sayuran, tanaman hias, kelompok tanaman pelindung atau peneduh.