UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (PTK Di SD Negeri 3 Mojopuro, Wuryantoro Kelas III Tahun Ajaran 2009/2010)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Realistic Mathematic Education dan mengetahui hasil belajar siswa dengan pendekatan Realistic Mathematic Educations. Subjek penelitian ini adalah siswa ke...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NUR JANAH , DWI
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/9773/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Realistic Mathematic Education dan mengetahui hasil belajar siswa dengan pendekatan Realistic Mathematic Educations. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN III Mojopuro Wuryantoro yang berjumlah 28 siswa. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan review. Penelitian ini merupakan tindakan kelas yang bersifat kolaboratif antara peneliti, guru matematika, dan kepala sekolah. Analisis data secara diskriptif dengan prosentase. Hasil penelitian tindakan kelas ini menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yaitu peningkatan kemampuan siswa dalam mengajukan dugaan sebanyak 11 siswa (39,28%) pada putaran I, 13 siswa (46,43%) pada putaran II, pada putaran III sebanyak 15 siswa. Siswa yang mampu memanipulasi matematika sebanyak 9 siswa (32,14%) pada putaran I, 11 siswa (39,28%) pada putaran II dan 15 siswa (53,57%) pada putaran III. Siswa yang mampu menarik kesimpulan dari pernyataan meningkat sebanyak 11 siswa (39,28%) pada putaraan I, 1,15 siswa (53,57%) pada putaraan II dan 18 siswa (64,28%) pada putaraan III. Kemampuan dalam memeriksa kesahihan suatu argumen sebanyak 10 siswa (35,71%) pada putaraan I, 14 siswa (50%) pada putaran II, 16 siswa pada putaran III, kemampuan siswa dalam menentukan pola/sifat dari gejala matematis meningkat pada putaran I sebanyak 13 siswa (46,43%), 15 siswa (53,57%) pada putaran ke II dan pada putaran III sebanyak 16 siswa (57,14%). Jumlah siswa dalam mengerjakan soal dengan benar sebanyak 10 siswa (35,71%) pada putaran I, 12 siswa (42,85%) pada putaran II dan 15 siswa (53,57%) pada putaran III dan ketrampilan dalam menggunakan alat peraga meningkat pada putaran I, sebanyak 8 siswa (28,57%), 10 siswa (35,71%) pada putaran II dan 13 siswa (46,43%) pada putaran III. Hasil data tersebut bahwa hasil belajar siswa meningkat. Dengan adanya peningkatan kelima aspek tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika juga mengalami peningkatan yang cukup berarti.