DIKSI DAN GAYA BAHASA WACANA IKLAN PADA TABLOID GAUL EDISI 4-8 BULAN FERBRUARI-MARET 2010

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) bentuk pemakaian diksi dalam wacana iklan pada tabloid gaul edisi 4-8 bulan februari-maret 2010, dan (2) bentuk pemakaian gaya bahasa dalam wacana iklan pada tabloid gaul edisi 4-8 bulan februari-maret 2010. Penelitian ini menggunakan metode d...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: FITRIANI , JESSIKA
格式: Thesis
語言:English
English
出版: 2010
主題:
在線閱讀:https://eprints.ums.ac.id/9729/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) bentuk pemakaian diksi dalam wacana iklan pada tabloid gaul edisi 4-8 bulan februari-maret 2010, dan (2) bentuk pemakaian gaya bahasa dalam wacana iklan pada tabloid gaul edisi 4-8 bulan februari-maret 2010. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan pendekatan tunggal terpancang. Objek penelitian ini adalah bentuk pemakaian diksi dan gaya bahasa wacana iklan pada tabloid gaul edisi 4-8 bulan februari-maret 2010. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yakni dengan memilih wacana iklan yang dianggap mewakili. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi, yaitu triangulasi teori. Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk pemakaian diksi wacana iklan pada tabloid gaul edisi 4-8 bulan februari-maret 2010 yaitu: (1) pemakaian kata tutur, (2) pemakaian kata yang mengandung indria peraba, indria penglihatan, indria penciuman, (3) penanggalan konsonan /s/, (4) penanggalan afiks yang berupa suku kata [mem-] [-kan] dan [men-], (5) pemakaian istilah asing. Bentuk pemakaian gaya bahasa dalam wacana iklan pada tabloid gaul edisi 4-8 bulan februari-maret 2010 yaitu: (1) gaya bahasa berdasarkan nada yakni berupa gaya mulia dan bertenaga, (2) berdasarkan struktur kalimat yang terdiri dari bentuk repetisi epizeuksis, anafora, epistrofa, mesodiplosis, dan antitesis. (3) berdasarkan langsung tidaknya makna yakni bahasa kiasan bentuk personifikasi.