EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEWASA DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2008

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit infeksi dengan angka kejadian yang tinggi di Indonesia. Terapi antibiotik untuk diagnosis ISPA yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi dan komplikasi. P enelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kerasionalan pemberian ant...

Mô tả đầy đủ

Đã lưu trong:
Chi tiết về thư mục
Tác giả chính: UTARI , LARASITA RAKHMI
Định dạng: Luận văn
Ngôn ngữ:English
English
Được phát hành: 2010
Những chủ đề:
Truy cập trực tuyến:https://eprints.ums.ac.id/9579/
Các nhãn: Thêm thẻ
Không có thẻ, Là người đầu tiên thẻ bản ghi này!
Miêu tả
Tóm tắt:Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit infeksi dengan angka kejadian yang tinggi di Indonesia. Terapi antibiotik untuk diagnosis ISPA yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi dan komplikasi. P enelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kerasionalan pemberian antibiotik pada pasien dewasa dengan diagnosis ISPA di instalasi rawat jalan RSIS periode Januari- Juni tahun 2008 disesuaikan dengan standar terapi yang digunakan berdasarkan textbook Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach tahun 2005. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif non eksperimental, pengambilan data secara retrospektif dengan teknik purposive sampling. Data yang diambil berupa pasien dengan diagnosis ISPA (pneumonia, faringitis, sinusitis, dan bronkiti akut), disertai dengan atau tanpa penyakit penyerta bukan infeksi, menerima antibiotik, di instalasi rawat jalan RSIS periode Januari-Juni tahun 2008, dan data yang lengkap. Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik yang dilakukan meliputi tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis (besaran dosis, dan frekuensi pemberian) terhadap textbook Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach tahun 2005. Hasil evaluasi kerasionalan terhadap 61 pasien adalah 14,75% yang diperoleh dari ketepatan indikasi sebesar 100%, ketepatan obat 18,03%, ketepatan dosis menurut besaran dosis mencapai 13,11%, dan frekuensi pemberian sebesar 18,03%.