KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENDERITA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KABUPATEN CILACAP TAHUN 2008

Demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan terutama di negara- negara yang sedang berkembang. Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap penyakit demam tifoid menduduki peringkat kedua setelah penyakit demam berdarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola penggunaan antibiotik dan m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: TRIKUMORO, IVAN
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/9548/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan terutama di negara- negara yang sedang berkembang. Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap penyakit demam tifoid menduduki peringkat kedua setelah penyakit demam berdarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola penggunaan antibiotik dan mengetahui apakah penggunaan antibiotik untuk penyakit demam tifoid di RSUD Kabupaten Cilacap sesuai dengan standar terapi yang ada. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian secara deskriptif. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari catatan medis penderita demam tifoid yang dirawat inap di RSUD Kabupaten Cilacap tahun 2008. Data yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 kasus dengan metode pengambilan data secara simpel random sampling dari 112 jumlah kasus demam tifoid di RSUD Kabupaten Cilacap pada tahun 2008. Hasil penelitian terhadap 100 pasien penderita demam tifoid di RSUD Kabupaten Cilacap tahun 2008. Berdasarkan parameter jenis antibiotik pilihan pertama yang sering digunakan adalah sefalosporin sebanyak 83 pasien (83%), Florokuinolon 3 pasien (3%), penisilin 5 pasien (5%) dan menggunakan antibiotik kombinasi sebanyak 9 pasien (9%). Parameter dosis antibiotik sebanyak 74% dosis sesuai dengan standar terapi dan 26% tidak sesuai dengan dosis standar terapi, berdasarkan parameter penggunaan antibiotik terbesar pemakaian antibiotik kurang dari 7 hari sebanyak 100%.