Sintesa dan Studi XRD serta Densitas Serbuk Hidroksiapatit dari Gipsum Alam Cikalong dengan 0,5 Molar Diamonium Hidrogen Fosfat

Hidroksiapatit (HAp) [HA,Ca10(PO4)6(OH)2] mempunyai komposisi dan struktur yang sama sebagaimana kandungan tulang/gigi, dan telah dipergunakan secara luas dalam bidang kedokteran tulang/gigi sebagai substitusi tulang/gigi. Tetapi Hidroksiapatit (Hap) yang ada di Indonesia masih import. Tujuan dari p...

Popoln opis

Shranjeno v:
Bibliografske podrobnosti
Glavni avtor: SANTOSO, AGUS DWI
Format: Thesis
Jezik:English
English
Izdano: 2010
Teme:
Online dostop:https://eprints.ums.ac.id/9512/
Oznake: Označite
Brez oznak, prvi označite!
Opis
Izvleček:Hidroksiapatit (HAp) [HA,Ca10(PO4)6(OH)2] mempunyai komposisi dan struktur yang sama sebagaimana kandungan tulang/gigi, dan telah dipergunakan secara luas dalam bidang kedokteran tulang/gigi sebagai substitusi tulang/gigi. Tetapi Hidroksiapatit (Hap) yang ada di Indonesia masih import. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat bahan biokeramik hidroksiaptit dari gipsum alam Cikalong kemudian mengkarakterisasi dengan pengujian XRD dan dilakukan pengujian densitas serbuk dengan media air raksa (Hg) dan aquades (H2O) untuk mengetahui nilai densitas serbuknya. Sintesa Hap dilakukan dengan teknik hydrothermal microwave pada suhu 100oC selama 60 menit dengan mereaksikan antara gipsum alam Cikalong dengan butiran diammonium hydrogen phosphat (DHP) [(NH4)2 HPO4] Kemudian hasil reaksinya dianalisa dengan menggunakan mesin uji X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui karakterisasinya, dan untuk mengetahui sifat fisis dari serbuk hidroksiapatit (HAp) dilakukan pengujian densitas serbuk. Dari hasil sintesa HAp dengan teknik hydrothermal microwave menunjukkan bahwa peak-peak XRD hidroksiapatit hasil reaksi hampir menyerupai HAp 200 Jepang dengan intesitas yang sangat kuat yaitu pada peak 26,002º, 28,961º, 31,82º, dan 32,3º. Dari hasil analisa pengujian densitas serbuk dengan media air raksa (Hg) memiliki nilai densitas 1,073 gr/cc dan dengan media aquades (H2O) lebih besar yaitu 1,11 gr/cc, hal ini disebabkan karena dengan menggunakan metode air raksa (Hg) akan diperoleh hasil yang lebih akurat dikarenakan sebuk akan tercelup secara total dan pori-pori serbuk tidak kemasukan fluida. Jadi berat spesimen yang ditimbang adalah berat serbuk yang sesungguhnya.