ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN USKULOSKELETAL: FRAKTUR CRURIS SINISTRA DI IMC RSUI KUSTATI SURAKARTA

fraktur cruris adalah terputusnya kuntinuitas tulang dan ditentukan oleh jenus dan luasnya,terjadi pada tulang tibia dan fibula.fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsobsinya. Tujuan penulisan ini agar Mahasiswa mengetahui penerapan asuhan keperawatan pada...

Mô tả đầy đủ

Đã lưu trong:
Chi tiết về thư mục
Tác giả chính: KHOLIQ, ROSYID NUR
Định dạng: Luận văn
Ngôn ngữ:English
English
Được phát hành: 2010
Những chủ đề:
Truy cập trực tuyến:https://eprints.ums.ac.id/9395/
Các nhãn: Thêm thẻ
Không có thẻ, Là người đầu tiên thẻ bản ghi này!
Miêu tả
Tóm tắt:fraktur cruris adalah terputusnya kuntinuitas tulang dan ditentukan oleh jenus dan luasnya,terjadi pada tulang tibia dan fibula.fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsobsinya. Tujuan penulisan ini agar Mahasiswa mengetahui penerapan asuhan keperawatan pada Tn. S dengan Fraktur Cruris di IMC RSUI Kustati Surakarta dan Tujuan khusus: Melaksanakan pengkajian, Merumuskan dan menegakkan diagnosa keperawatan, Menyusun intervensi keperawatan, Melaksanakan implementasi keperawatan, Melaksanakan evaluasi. Komplikasitas gangguan muskuloskeletal ini dapat di tentukan pada tahap proses keperawatan sebagai berikut: 1.Diagnosa yang muncul ada tiga diagnosa dari tujuh diagnosa yang telah dirumuskan. 2.Pada perencanaan keperawatan didapatkan gambaran bahwa dalam menentukan suatu rencana keperawatan kedepan sangat tergantung dari keadaan pasien. 3.Pada implementasi keperawatan didapat gambaran bahwa yang paling penting dalam penanganan yaitu dengan: Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesic, Berikan perawatan luka, Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi, Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif, Instruksikan/ bantu latihan napas dalam. 4.Evaluasi keperawatan didapatkan gambaran: pasien mengatakan masih nyeri pada luka, luka tidak terdapat pus dan hecting up setengah, pasien terbiasa dan hafal dalam latihan ROM, intervensi lanjut latihan nafas dalam setiap hari, lanjut perawatan luka setiap hari, latihan ROM setiap hari.