ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN SISTIM PENGINDERAAN : KATARAK DI RUANG MAWAR RSUD SRAGEN

Katarak dianggap sebagai masalah besar yang tengah dihadapi hampir di seluruh dunia, penyakit katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan yang utama baik di negara-negara maju maupun negara berkembang. Di Jawa tengah jumlah pasien penderita katarak saat ini bisa dibilang cukup tinggi, Sementar...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: NOVARINA, VIVIN
格式: Thesis
语言:English
English
出版: 2010
主题:
在线阅读:https://eprints.ums.ac.id/9389/
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Katarak dianggap sebagai masalah besar yang tengah dihadapi hampir di seluruh dunia, penyakit katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan yang utama baik di negara-negara maju maupun negara berkembang. Di Jawa tengah jumlah pasien penderita katarak saat ini bisa dibilang cukup tinggi, Sementara rata-rata kasus ini di Jawa Tengah dalam setahun adalah 281,42 kasus. Menurut, Sidarta Ilyas (2004) mengatakan katarak adalah setiap keaadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa akibat kedua – duanya. Manifestasi klinis yaitu Keluhan yang timbul pada pasien katarak adalah penurunan tajam penglihatan secara progesif dan penglihatan seperti berasap, pupil dilatasi, retina sulit dilihat, refleks fundus tidak ada, pupil. Katarak didagnosis terutama dengan gejala subyektif yaitu : pasien melaporkan penurunan ketajaman penglihatan dan silau dan gangguan fungsional sampai derajat tertentu yang diakibatkan karena kehilangan penglihatan. Temuan obyektif biasanya meliputi pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tidak akan tampak dengan oftalmoskop. Hasil dari asuhan keperawatn yang diterapkan pada Ny. S didapat evaluasi : klien mengatakan masih terasa nyeri tapi sudah berkurang: provoking : terdapat luka operasi, Quality : nyeri senut- senut, Region : pada mata sebelah kanan, Skala 3, Timming : Intermiten. Dari hasil evaluasi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa masalah teratasi sebagian, sehingga intervensi dilanjutkan dengan pemberian terapy obat infuse RL 20 tpm, injeksi ketorolaks 3x 1ampul (10 mg). Dari hasil evaluasi tersebut, didapat kesimpulan bahwa masalah-masalah keperawatan yang dialami Ny. S baru teratasi sebagian. Metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi