PENGAMBILAN KEPUTUSAN TINDAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP (FISIK DAN PSIKOLOGIS) PADA ANAK JALANAN
Anak jalanan adalah anak yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mencari nafkah dijalanan contohnya dengan mengamen, anak jalanan juga bagian dari generasi muda bangsa. Faktor yang menyebabkan adanya anak jalanan karena terdesak oleh kondisi ekonomi keluarga yang lemah dan kondisi kehidupan ke...
Saved in:
主要作者: | |
---|---|
格式: | Thesis |
語言: | English English |
出版: |
2010
|
主題: | |
在線閱讀: | https://eprints.ums.ac.id/9295/ |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
總結: | Anak jalanan adalah anak yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mencari nafkah dijalanan contohnya dengan mengamen, anak jalanan juga bagian dari generasi muda bangsa. Faktor yang menyebabkan adanya anak jalanan karena terdesak oleh kondisi ekonomi keluarga yang lemah dan kondisi kehidupan keluarga yang kurang harmonis. Anak jalanan tidak berbeda dengan anak yang lainnya, mereka juga mempunyai potensi dan bakat. Orang tua banyak yang telah benar-benar melupakan hak anak-anak untuk bermain, bersekolah, dan hidup sebagaimana lazimnya anak-anak lainnya. Mereka tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan jalanan dan akrab dengan kemiskinan, penganiayaan, dan hilangnya kasih sayang, sehingga memberatkan jiwa dan membuatnya berperilaku secara bebas.
Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang, yaitu informan yang berdasarkan karakteristik sebagai berikut; a) merupakan anak jalanan, b) informan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, c) usia 10 sampai 20 tahun. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengambilan keputusan tindakan dalam pemenuhan kebutuhan hidup pada anak jalanan bahwa dalam pengambilan keputusan secara praktis, tanpa berfikir panjang, tidak melalui suatu pemikiran secara matang, dan cenderung bersikap pasrah. Secara fisik kebutuhan untuk makan dapat terpenuhi, namun faktor ekonomi informan mengalami kekurangan yang menyebabkan adanya putus sekolah, sehingga untuk pemenuhan kebutuhan fisik yang paling utama adalah untuk makan, informan mengambil tindakan dengan mengamen yang dianggap mudah karena informan memiliki pendidikan yang kurang dan tidak memiliki bakat yang menunjang. Secara psikologis kebutuhan hidup pada anak jalanan kurang terpenuhi, dikarenakan kurang adanya kasih sayang dan perhatian dari keluarga, yang menyebabkan tidak adanya komunikasi yang baik dengan keluarga. Selain itu informan tidak mendapatkan kenyamanan dalam hidup dan keamanan sebagai anak jalanan, merasa bosan, sedih, dan malu sehingga untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan dan kewajiban membantu perekonomian orang tua yang mengalami kekurangan anak hanya berfikir untuk dapat memenuhi kebutuhan mencari uang dengan mengamen, tidak memperdulikan perasaan yang dirasakan dan cenderung tidak mempertimbangkan, memilih maupun menilai suatu tindakan, tanpa merugikan orang lain.
|
---|