PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MESIN TETAS TELUR (Studi Kasus : Dukuh Bowan Desa Bowan Kecamatan Delanggu)

Keterlambatan sulpai daging dan telur unggas menyebabkan ketidak stabilan harga telur dan daging unggas dipasar. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya penetas maupun peternak yang menggunakan sarana produksi (mesin tetas) konvensional. Dimana pada mesin konvensional masih mempunyai banyak keku...

Cur síos iomlán

Sábháilte in:
Sonraí bibleagrafaíochta
Príomhchruthaitheoir: SURYA, SANDI LAKSANA
Formáid: Tráchtas
Teanga:English
English
Foilsithe / Cruthaithe: 2010
Ábhair:
Rochtain ar líne:https://eprints.ums.ac.id/9200/
Clibeanna: Cuir clib leis
Níl clibeanna ann, Bí ar an gcéad duine le clib a chur leis an taifead seo!
Cur síos
Achoimre:Keterlambatan sulpai daging dan telur unggas menyebabkan ketidak stabilan harga telur dan daging unggas dipasar. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya penetas maupun peternak yang menggunakan sarana produksi (mesin tetas) konvensional. Dimana pada mesin konvensional masih mempunyai banyak kekurangan baik dari segi hasil produksi, biaya pengadaan mesin, biaya operasional maupun perawatannya. Sehingga untuk memperkecil jurang pemisah serta persaingan yang tidak seimbang antara peternak berskala besar dengan peternak yang berskala menengah kebawah diperlukan sistem dan sarana produksi yang lebih baik agar dapat meningakatkan hasil produksi bagi para peternak dan penetas yang berskala menengah kebawah. Penelitian ini membahas tentang perancangan dan pembuatan mesin tetas baru dengan menambahkan komponen otomatisasi. Dengan menambahkan beberapa komponen otomatisasi diantaranya penambahan dinamo, timmer dan penambahan kipas angin. Yang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi tetas hingga 81%. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa mesin tetas sandi memberikan kemudahan dalam proses penetasan telur, otomatisasi mesin tetas menyebabkan daya tetas yang tinggi di atas 81%, penambahan motor khusus untuk menggoyang rak telur secara otomatis dapat mengefisienkan tenaga dan dapat mengurangi kematian embrio itik, sehingga daya tetas meningkat.