HUBUNGAN KEBERSIHAN DIRI DENGAN PENURUNAN KEJADIAN TINEA KRURIS PADA SANTRI PUTRA KELAS XII PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM (PPMI) ASSALAAM SURAKARTA
Diri dengan Kejadian Tinea Kruris pada Santri Putra Kelas XII Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam Surakarta. Fakultas Kedokteran Unversitas Muhammadiyah Surakarta. Tinea kruris adalah gambaran dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus. Kelainan ini bisa bersifat...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/9182/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Diri dengan Kejadian Tinea Kruris pada Santri Putra Kelas XII Pondok
Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam Surakarta. Fakultas
Kedokteran Unversitas Muhammadiyah Surakarta.
Tinea kruris adalah gambaran dermatofitosis pada lipat paha, daerah
perineum, dan sekitar anus. Kelainan ini bisa bersifat akut atau menahun,
bahkan bisa berlangsung seumur hidup. Lesi kulit dapat terbatas pada daerah
genito krural saja, atau meluas sekitar anus, daerah gluteus dan perut bagian
bawah, atau bagian tubuh yang lain. Kelainan kulit yang tampak pada sela
paha merupakan lesi berbatas tegas. Peradangan pada tepi lebih nyata
daripada daerah tengahnya. Efloresensi terdiri atas macam-macam bentuk
yang primer dan sekunder. Bila penyakit ini menjadi menahun, dapat berupa
bercak hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan keluarnya cairan biasanya akibat
garukan. Pada dasarnya penularan lebih mudah terjadi dalam lingkungan yang
padat atau pada tempat dengan pemakaian fasilitas bersama seperti asrama
dan di rumah tahanan. Pemakaian baju ketat, keringat, dan baju mandi yang
lembab dalam waktu yang lama merupakan faktor predisposisi tinea kruris.
Tinea kruris dapat dicegah dengan meningkatkan kebersihan diri dan
lingkungan.
Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan
cross sectional yang dilakukan di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI)
Assalaam Surakarta pada bulan Agustus 2010. Data diperoleh dari kuesioner
dan pemeriksaan fisik terhadap responden. Jumlah sampel sebanyak 70 orang
yang kemudian data diolah dengan uji chi square dan SPSS 16,0.
Hasil statistik menunjukkan diperoleh nilai p = 0,001, menunjukkan
hasil signifikan karena p < 0,05, selain itu hasil analisis dengan menggunakan
rasio Odds diperoleh nilai OR = 5,33 artinya orang yang kurang menjaga
kebersihan diri memiliki peluang yang lebih besar untuk terjadi tinea kruris
yaitu sebesar 5,33 kali dibandingkan dengan orang yang menjaga kebersihan.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
kebersihan diri dan kejadian tinea kruris.
|
---|