PRARANCANGAN PABRIK METIL ETIL KETON DENGAN PROSES DEHIDROGENASI 2-BUTANOL KAPASITAS 45.150 TON/TAHUN

Metil Etil Keton (MEK) merupakan senyawa cair yang tidak berwarna, mudah terbakar. MEK mempunyai fungsi antara lain sebagai pelarut dalam pemisahan produk dengan impuritas pada pembuatan minyak pelumas, pelarut organik dan lain sebagainya. Pabrik MEK dengan bahan baku 2-Butanol direncanakan didirika...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PRAKOSA, PRAKOSA
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/9172/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Metil Etil Keton (MEK) merupakan senyawa cair yang tidak berwarna, mudah terbakar. MEK mempunyai fungsi antara lain sebagai pelarut dalam pemisahan produk dengan impuritas pada pembuatan minyak pelumas, pelarut organik dan lain sebagainya. Pabrik MEK dengan bahan baku 2-Butanol direncanakan didirikan di kawasan Industri Gresik, Jawa Timur dengan kapasitas 45.150 ton/tahun dengan luas tanah 50.000 m2. Proses pembuatan MEK dilakukan dengan proses dehidrogenasi 2-Butanol pada suhu 346-450 oC dan tekanan 1.3 atm. Reaksi berlangsung dalam fase gas, Reaksi berjalan searah (irreversible), ada perubahan suhu reaksi (non isothermal), ada panas yang hilang (non adiabatic) dan reaksi membutuhkan panas (endotermis). Kebutuhan 2-Butanol untuk pabrik ini sebanyak 6.202,7234 kg/jam. Produk berupa MEK sebanyak 5.700,7576 kg/jam. Kebutuhan pemanas untuk reaksi diperoleh dari gas buang (flue gas) Furnace sebesar 2.596,2167 kg/jam. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 41.000 kg/jam yang diperoleh dari air sungai Bengawan Solo. Penyediaan bahan bakar (fuel gas) sebesar 455,8168 kg/jam. kebutuhan udara tekan sebesar 50 m3/jam dan kebutuhan listrik sebesar 337,2469 kW dipasok dari PLN dan sebuah generator dengan kapasitas 500 kW sebagai cadangan. Pabrik direncanakan beroperasi 330 hari/tahun dengan jumlah karyawan 170 orang dengan modal tetap Rp 225.801.533.750 dan modal kerja Rp 126.290.376.095. Analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak Rp 92.988.547.100 dan keuntungan setelah pajak Rp 65.091.982.970 pertahun. Percent Return On Invesment (ROI) sebelum pajak 41,182% dan setelah pajak 28,827%. Pay Out time (POT) sebelum pajak 1,954 tahun dan setelah pajak 2,576 tahun. Break Event Point (BEP) sebesar 43,01% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 26,46%. Discounted cash Flow (DCF) terhitung sebesar 38,81%. Berdasarkan pertimbangan ROI, POT, BEP dan DCF untuk pabrik beresiko rendah, maka pabrik ini layak didirikan.